Pada zaman serba digital ini, privasi data dan informasi sama pentingnya dengan uang tunai di dompet Anda.

Identitas Anda adalah harta berharga yang tidak boleh disalahgunakan orang lain.

Identitas itu bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti asuransi, perbankan, dan yang lainnya. Oleh karena itu perlindungan terhadap keamanan informasi mutlak diperlukan.

Penyelenggara yang menampung informasi data pribadi harus bisa menjamin kerahasiaan dan keamanan data. Sekeras apapun usahanya, menjaga keamanan data harus dilakukan.

Jadi tidak heran jika banyak perusahaan besar yang memberikan jaminan perlindungan data konsumen setianya.

Bagaimanapun juga kepercayaan adalah faktor utama dalam menjalankan bisnis.

Namun rupanya, General Motors (GM) mengalami kejadian nahas dan menjadi salah satu korban serangan siber baru-baru ini yang membuat GM bekerja cepat mengatasinya.

Dalam pemberitahuan pelanggaran perusahaan, GM melihat login yang mencurigakan dari 11 hingga 29 April 2022 di akun pelanggan online.

Hal itu menyebabkan penukaran kartu hadiah tanpa izin menggunakan poin hadiah pelanggan. GM mengatakan bahwa fitur tersebut kemudian dinonaktifkan segera setelah peretasan ditemukan.

Menurut GM, para peretas mengakses informasi dari akun aplikasi online/mobile GM.

Ada banyak informasi terbatas yang diakses termasuk: nama depan dan belakang, alamat email pribadi, alamat pribadi, nama pengguna dan nomor telepon.

GM juga mengungkapkan para peretas bisa mengakses informasi lokasi favorit pelanggan, gambar profil, informasi pencarian dan tujuan, aktivitas kartu hadiah, dan poin hadiah yang ditukarkan dengan curang.

GM mencatat bahwa meskipun banyak informasi yang diakses, namun beberapa informasi penting tetap tidak dapat diakses oleh peretas karena tidak disimpan di akun GM pelanggan.

Data itu termasuk tanggal lahir, nomor jaminan sosial, nomor SIM, informasi kartu kredit, dan informasi rekening bank milik konsumen GM.

Selain menangguhkan sementara fitur kartu hadiah, GM telah memberi tahu pelanggan yang terpengaruh oleh masalah tersebut.

Pelanggan juga diminta untuk mengatur ulang kata sandi mereka pada saat masuk berikutnya. Bersamaan dengan itu, GM juga melaporkan tindakan peretasan tersebut ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.