Persoalan emisi menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kendaraan bermotor. Bahkan, sektor otomotif dinilai sebagai penyumbang terbesar polusi di dunia ini, meski perlu diteliti lebih detail lagi.
Pada Mei 2022, firma riset independen asal Inggris, Emissions Analytics, menerbitkan sebuah studi baru yang mengklaim emisi ban memiliki tingkat pencemaran 1.850 kali lebih buruk daripada knalpot. Waduh..?
Yang perlu dicatat di sini bahwa survei ini dilakukan dengan menggunakan mobil dan kendaraan penumpang roda empat ringan lainnya, bukan sepeda motor.
Namun, prinsip dasar yang sama tetap penting bagi pengendara, meskipun detail persisnya berbeda.
Misalnya, ada beberapa faktor yang berperan saat mempertimbangkan polusi yang dihasilkan oleh ban.
Seberapa agresif Anda mengemudi (atau mengendarai) juga turut berperan, seperti halnya seberapa baru ban Anda (ban yang lebih baru melepaskan lebih banyak partikulat).
Berat kendaraan juga merupakan masalah yang signifikan, yang menyangkut kendaraan baterai-listrik yang memang memiliki bobot yang lebih berat ketimbang mobil konvensional.
Di atas segalanya, komposisi ban juga merupakan faktor besar. Setiap produsen ban memiliki formula khusus untuk berbagai senyawa bannya.
Dan ini dapat mempengaruhi jenis dan berapa banyak partikel yang dilepaskan selama penggunaan ban.
Namun, Emissions Analytics mengingatkan agar dalam mengutip rasio itu perlu interpretasi yang cermat.
“Tren fundamental yang mendorong rasio ini adalah: emisi partikulat knalpot jauh lebih rendah pada mobil baru, dan emisi keausan ban meningkat seiring dengan massa kendaraan dan gaya mengemudi yang agresif."
"Emisi knalpot menurun seiring waktu, karena filter knalpot menjadi lebih efisien dan dengan prospek memperluas pengukuran partikulat di bawah potensi regulasi Euro 7 di masa depan."
"Sementara emisi keausan ban meningkat karena kendaraan menjadi lebih berat dan penambahan tenaga dan torsi ditempatkan di pembuangan pengemudi. Pada tren saat ini, rasionya mungkin terus meningkat,” jelas Emissions Analytics.
Emissions Analytics masuk ke detail tentang bagaimana sampai pada kesimpulannya, termasuk apa, bagaimana, di mana, kapan, dan mengapa metodologinya.
Misalnya, menguji 14 merek ban berbeda yang dikendarai pada kendaraan Mercedes C Class yang sama, diuji dari baru.
Lebih lanjut, perusahaan mengatakan, mereka menguji sejumlah kecil ban tambahan sepanjang masa pakainya untuk mengumpulkan lebih banyak data.
Meskipun pengujian pertama ini melibatkan mobil dan ban mobil, kesimpulan apa yang dapat diambil dari penggunaan metode pengujian yang sama pada ban sepeda motor?
Sepeda motor jauh lebih ringan daripada mobil modern—bahkan yang sangat berat sekalipun.
Lagi pula sepasang ban sepeda motor juga memiliki perbedaan daripada empat ban pada mobil.
Sumber: Emissions Analytics