Apakah warna mobil Anda memengaruhi nilai jual kembali (resale value)?
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh iSeeCars, memang ada korelasi langsung antara dua hal tersebut.
Jadi, jika Anda mencari cara mudah untuk membeli mobil dengan resale value yang kuat, panduan warna ini akan sangat membantu.
Tim iSeeCars melakukan penelitian terhadap 650.000 penjualan mobil bekas berusia tiga tahun untuk menentukan bagaimana warna memengaruhi tingkat penyusutan nilainya.
Mereka lalu merinci semua berdasarkan segmen kendaraan tertentu, demi menemukan preferensi warna pembeli terhadap kendaraan berbeda.
Bicara pasar mobil bekas secara keseluruhan, satu warna yang mampu melawan depresiasi (penyusutan nilai) lebih baik daripada warna lain adalah kuning.
Rata-rata penyusutan nilai kendaraan bekas yang dianalisis adalah 15 persen, tetapi untuk mobil kuning angkanya turun menjadi hanya 4,5 persen.
Warna lain yang kurang umum dan dianggap sebagai investasi aman adalah oranye, berada di urutan kedua dengan tingkat depresiasi 10,7 persen, diikuti ungu di tempat ketiga dengan 13,9 persen.
Setelah ungu, warna merah, hijau, biru, dan abu-abu semuanya mengalahkan tingkat depresiasi rata-rata dan berjarak sepersepuluh antara satu sama lain dalam kisaran 14 persen.
Warna-warna mencolok ini lebih berharga di pasar bekas karena cenderung langka.
Menurut iSeeCars, "Kuning merupakan salah satu warna mobil yang paling tidak populer, dengan pangsa kendaraan terendah. Dia umumnya dipakai sebagai warna untuk sports car dan kendaraan bervolume rendah lainnya yang memiliki nilai relatif baik. Mengingat kendaraan kuning sangat baru di pasar barang bekas, orang bersedia membayar mahal."
Lantas, dengan teridentifikasinya warna mobil yang paling diinginkan, warna apa yang mengurangi nilai kendaraan Anda?
Pertama, kita punya putih dengan 15,5 persen - atau 0,5 persen lebih buruk dari rata-rata.
Berikutnya adalah hitam pada 16,1 persen, diikuti oleh emas (16,7 persen) dan coklat (17,8 persen).
Warna macam putih dan hitam sangat umum, yang berarti mobil-mobil ini tidak menonjol di pasar bekas.
Sebaliknya, emas dan coklat sangat langka, tetapi bukan warna yang diinginkan oleh para pembeli mobil bekas yang secara aktif menghindari opsi kontroversial tersebut.
iSeeCars pernah melakukan analisis serupa tahun lalu, dan mendapatkan hasil yang sama.
Warna-warna menarik seperti kuning menduduki puncak daftar nilai, sementara mobil cokelat dan emas paling cepat kehilangan nilai jualnya.
Berdasarkan data ini, mungkin sudah waktunya Anda berhenti membeli mobil dengan warna membosankan dan mencari sesuatu yang lebih menarik.
Anda tidak hanya akan lebih mudah menemukan kendaraan tersebut di tempat parkir, tetapi juga akan menghasilkan lebih banyak uang di pasar bekas.
Sumber: iSeeCars