Jika Anda tidak menyadari, kendaraan model sedan dan wagon yang tampak elegan itu kini mulai tidak lagi disukai.

Model crossover secara bertahap mengambil alih tempat mereka, berdampak negatif pada penjualan minivan dalam prosesnya.

Dengan menurunnya permintaan akan gaya bodi tradisional, para pembuat mobil pun harus berpikir di luar kebiasaan, dan Citroen C4 X ini bisa dijadikan sebagai contoh.

Sejujurnya sulit untuk menentukan gaya bodinya. Tetapi pihak pabrikan berlogo double chevron itu mengatakan bahwa mobil tersebut merupakan "alternatif unik" untuk hatchback dan SUV.

Pada dasarnya, C4 X adalah versi Citroen dari Peugeot 408 yang diperkenalkan pada awal bulan ini.

Panjangnya 4.600 milimeter (181,1 inci), oleh karena itu diposisikan dalam barisan antara C4 dan C5 X dalam hal panjang keseluruhan.

Mobil ini memiliki jarak sumbu roda (wheelbase) 2.670 mm (105,1 inci), atau sama dengan C4 biasa, dengan lebar 1.800 mm (70,8 inci) dan tinggi 1.525 mm (60 inci).

Citroen e-C4 X (2023)

Itu membuatnya sedikit lebih kecil (dan lebih tinggi) daripada model setara yang mengusung logo singa.

Pengurangan pada mobil ini tercermin pada kapasitas kargo yang lebih rendah 510 liter (18 kaki kubik), sementara Peugeot 536 liter (hampir 19 kaki kubik).

Bentuk agak swoopy memberikan Citroen C4 X ini koefisien drag yang relatif rendah, yaitu sebesar 0,29 untuk mencapai efisiensi yang lebih besar.

Dalam beberapa pasar utama Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, Citroen akan menjual fastback di atas panggung secara eksklusif dengan powertrain listrik (EV).

Citroen C4 X dilengkapi paket baterai 50 kWh yang mampu menempuh jarak 224 mil (360 kilometer) dalam siklus WLTP.

Baterai tersebut dapat diisi ke tingkat 80 persen dalam waktu setengah jam dengan menggunakan 100 kW DC.

Kekuatannya disediakan oleh motor listrik tunggal yang menghasilkan 136 tenaga kuda (100 kilowatt) dan torsi 260 Newton-meter (191 pon-kaki).

Dengan Sport Mode (ya, hanya ada satu mode drive) yang diaktifkan, Citroen C4 X akan membutuhkan 9,7 detik untuk menyelesaikan sprint akselerasi dari 0 hingga 62 mil/jam (0-100 km/jam), sebelum mencapai kecepatan terttinggi 93 mil/jam (150 km/jam).

Untuk pasar internasional tertentu, model ini juga akan tersedia dengan mesin bensin dan diesel, dengan semua versi akan diproduksi di Spanyol, tepatnya di pabrik Stellantis di Madrid.