Hal yang tak terhindarkan akhirnya terjadi. Guangzhou Automobile Group (GAC) asal Cina baru saja meluncurkan konsep Space yang menampilkan fasia depan all-grille.

Lebih besar dari kisi-kisi ginjal BMW, Singleframe Audi, atau spindel milik Lexus, palang vertikal raksasa itu memberi van avant-garde GAC sedikit vibe Transformers.

Seolah blum cukup jelas, gril depan itu juga menyala dan ada bilah lampu LED yang lebih lebar di bagian atasnya.

Selain fasia depan yang mencolok, GAC Space dipasangi pintu gullwing raksasa dan tailgate yang sangat besar. Komponen kedua terbuka saat fitur Tea Time Lounge diaktifkan.

Hal ini untuk memberikan ruang kepada sofa yang dapat dipasang secara elektrik, membawa tailgating ke level kemewahan baru yang cuma bisa diimpikan oleh Cullinan.

Mengingat ini hanya mobil konsep, GAC menghilangkan pilar-B yang mengganggu untuk akses kabin lebih mudah seperti lounge berkat desain minimalis.

GAC Space Concept

Direkayasa mempertimbangkan otonomi Level 4, GAC Space meringankan "beban" pengemudi dengan melakukan semua pekerjaan dalam sebagian besar situasi tanpa input manual.

Ketika sistem self-driving canggihnya diaktifkan, roda kemudi berbentuk kuk ditarik (ke dalam) secara otomatis.

Hal itu akan membebaskan lebih banyak ruang di kabin yang sudah luas, dilengkapi sofa berbentuk L dan dua kursi terpisah yang bisa diputar.

Inti dari konsep berani ini adalah powertrain sel bahan bakar (fuel cell) yang menghasilkan lebih dari 180 daya kuda dan torsi 258 pound-feet (350 Newton-meter).

Jika tangki hidrogen penuh, GAC Space dapat menempuh jarak sejauh 403 mil (650 kilometer) sebelum kehabisan jus.

Isi ulang sampai full hanya butuh waktu antara tiga hingga lima menit, sebanding dengan mobil biasa yang ditenagai mesin pembakaran.

Selama gelaran GAC ​​Tech di pusat R&D perusahaan, brand Cina itu juga menghadirkan mesin pembakaran 1,5 liter yang dikembangkan untuk menggunakan hidrogen.

Teknologi ini bukanlah hal baru, karena Toyota sudah bereksperimen dengan pengaturan serupa pada prototipe GR Yaris dan Corolla.

Namun, terlalu dini untuk mengatakan apakah ini akan berkembang menjadi penyelamat ICE setelah bahan bakar fosil dilarang.

Hal serupa juga bisa dikatakan tentang bahan bakar sintetis yang sedang dikerjakan Porsche.