Menandai anniversary ke-20 Phaeton, Volkswagen memberi kejutan dengan merilis beberapa gambar dari sosok yang seharusnya menjadi penerus model tersebut.

Ya, mobil itu tidak pernah terwujud, terutama karena adanya dorongan elektrifikasi pasca diterpa skandal Dieselgate.

Para petinggi VW mengubah prioritas perusahaan dan mulai habis-habisan untuk EV.

Imbasnya, sedan mewah ukuran penuh tadi dibiarkan terbengkalai demi fokus kepada pengembangan platform MEB.

Sang automaker Wolfsburg kini mengenang bagaimana Phaeton generasi kedua sebenarnya sudah cukup dekat untuk mencapai jalur perakitan.

Ditampilkan pada artikel ini adalah prototipe one-off yang sepenuhnya berjalan.

Bahkan, Anda mungkin bakal percaya jika ada yang mengatakan bahwa mereka merupakan mobil produksi.

Sedan megah tersebut mengadopsi desain khas VW dengan gril krom yang diapit oleh lampu depan mirip Touareg generasi sekarang.

Volkswagen Phaeton Generasi Kedua (Batal)

Pada bagian belakang, lampunya memancarkan aura Skoda Superb.

Tidak terlalu mengejutkan, karena Phaeton yang batal produksi ini dirancang oleh Jozef Kaba, sosok di balik model top range Ceko.

Bilah krom lebar menciptakan koneksi visual antara lampu belakang, dengan nada yang sama seperti Superb facelift.

Finisher knalpot mirip Arteon terhubung ke pengaturan exhaust ganda, mengisyaratkan powertrain yang kuat.

Pintu panjangnya menyediakan akses ke kabin mewah dengan ruang kaki luas di bagian belakang, di mana masing-masing kursi dipisahkan oleh konsol tengah nan lebar.

Konsol tengah tersebut menampung tablet yang dapat dilepas serta sakelar untuk penyesuaian kursi.

VW tak pelit menggunakan kayu dan kulit di seluruh interiornya, ditambah sunroof dua panel dan sistem entertainment kursi belakang.

Dasbornya terlihat familier karena sebagian besar sama dengan yang digunakan pada Touareg saat ini, disebut Innovision Cockpit.

Pengamatan lebih dekat ke bagian bawah konsol tengah menunjukkan penempatan tuas persneling, cup holder, dan switchgear yang serupa.

Kaca spion tanpa bingkai, dashboard berbalut kulit, serta aksen metalik menambah kemewahan kabin Phaeton, namun tanpa terlihat sementereng Audi A8.

Sama seperti Touareg saat ini, mobil tersebut seharusnya menggunakan platform MLB Evo yang menopang A8 serta model besar lainnya dari VAG.

Perlu dicatat bahwa merek inti VW sudah memiliki sedan besar yang menggunakan arsitektur ini, mengingat Phideon eksklusif Cina cuma dianggap sebagai penerus spiritual Phaeton.

Setelah VW memutuskan untuk mengungkap Phaeton yang tidak pernah ada, apakah sudah waktunya bagi Jaguar untuk melakukan hal serupa dengan XJ yang gagal lahir?