Volkswagen Group kembali membuat perubahan pada struktur manajemennya. CEO Porsche Oliver Blume akan menambah tugas hariannya dengan mengambil alih sebagai Chairman of the Board dari manajemen grup tersebut.

Blume akan mengambil peran tersebut pada 1 September 2022, tetapi bukan berarti ia harus mengundurkan diri dari Porsche.

Sebab, Blume juga diharapkan untuk tetap menjabat sebagai CEO Porsche dalam jangka panjang.

Sehingga, mungkin Blume tetap menjabat posisi CEO Porsche setelah acara penawaran umum perdana yang potensial untuk merek tersebut.

Blume rupanya juga tidak keberatan menjalankan tugas ganda tersebut. Ia mengaku bersemangat untuk memimpin Porsche dan Volkswagen Group sekaligus.

Blume juga menambahkan bahwa dirinya akan fokus pada "pelanggan, merek, dan produk" sebagai CEO dari pasangan merek tersebut.

VW Group sebelumnya mengumumkan awal tahun ini, bahwa mereka telah membentuk kerangka kerja untuk penawaran umum perdana yang potensial untuk pembuat mobil mewah Jerman, Porsche.

Blume mengulangi bahwa Porsche “berada di pijakan yang sukses secara teknologi, finansial, dan budaya,” dan perusahaan melihat merek tersebut sebagai pemimpin “mobilitas berkelanjutan.”

Blume sebelumnya bergabung dengan VW Group pada tahun 1994, memegang berbagai posisi manajemen di Audi, Seat, Volkswagen, dan Porsche selama masa jabatannya.

Sebelum bergabung dengan Dewan Manajemen Porsche pada 2015, Blume bertanggung jawab atas Produksi dan Logistik di Porsche. Dia telah menjadi bagian dari dewan VW Group sejak 2018.

Blume akan menggantikan Herbert Diess, yang hijrah ke Volkswagen sejak Juli 2015 lalu.

Dewan Pengawas Grup Volkswagen saat itu menunjuk Diess sebagai anggota Dewan Manajemen dan Ketua Dewan Manajemen (Board of Management dan Chairman of the Board of Management) untuk Mobil Penumpang Volkswagen (Volkswagen Passenger Cars).

Diess memulai karier otomotifnya pada akhir 1980-an di Bosch sebelum bergabung dengan BMW, sebuah perusahaan tempat dia bekerja sampai dia hengkang ke VW pada 2015.

Diess datang hanya beberapa bulan sebelum skandal Dieselgate pecah, yang mengatur panggung untuk masa jabatannya di perusahaan.

Pada bulan September 2015, Volkswagen ditemukan telah menginstal perangkat lunak yang memungkinkan kendaraannya untuk lulus pengujian emisi peraturan secara tidak adil.

Pembuat mobil asal Jerman itu menghadapi pengawasan dan denda dari pemerintah di seluruh dunia akibat skandal Dieselgate tersebut, yang memengaruhi 11 juta kendaraan.

Diess kemudian menjadi ketua VW Group pada 2018 dan membantu perusahaan tersebut mengatasi dampak dari skandal Dieselgate.

Diess juga mengarahkan pembuat mobil ke jalur produksi kendaraan listrik, misi yang sekarang dikendalikan Blume.

Galeri: VW Amarok 2023