Perang Bintang di ajang kompetisi tahunan Blackstone Livemodz Challenge mulai bergulir.
Kompetisi ini merupakan bagian dari OLX Autos Indonesia Modification & Lifestyle Expo 2022: The Indonesian Kalcer yang akan digelar bulan Oktober nanti.
Perang Bintang ini diikuti publik figur sekaligus car enthusiast, yaitu Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Gading Marten, Andre Taulany, dan Uya Kuya.
Kelima peserta tersebut sebelumnya dikenal memiliki hobi otomotif terutama modifikasi kendaraan miliknya.
Tahun ini kontes Perang Bintang akan dinilai oleh dewan juri terpilih yaitu: Fitra Eri, Rifat Sungkar, dan dua juri NMAA: Erwin Chairudin dan Edy Vertue.
Para kontestan dibebaskan memilih sendiri basis mobil untuk modifikasi. Dewan juri akan memberikan penilaian berdasarkan kualitas modifikasi dan craftmanship.
Menariknya, Raffi Ahmad dan Andre Taulany memilih basis mobil yang sama, BMW Seri 3 E30 yang eksis di tahun 1990-an.
Galeri: Perang Bintang Black Stone Live Modz 2022
Kedua kontestan ini memiliki alasan tersendiri memilih basis mobil yang sama dengan gaya modifikasi yang tentunya akan berbeda.
Bagi Raffi Ahmad, BMW seri 3 E30 miliknya merupakan kendaraan penuh historis milik almarhum sang Ayah tercinta. Banyak kenangan manis yang dilaluinya bersama sedan Jerman tersebut.
Raffi mempercayakan modifikasinya pada Team Leader Fernand Andreas. Raffi mengusung konsep 'Klasik Modern' serta menunjuk beberapa tuner dan spesialis untuk modifikasinya tersebut.
Seperti, bengkel restorasi mobil asal Bandung Retouch Pro Autowerkz, bengkel spesialis interior Cabin Car Leather dan beragam produk aftermarket Indonesia.
Sementara Andre Taulany mengidolakan sedan Eropa BMW E30 sejak zaman SMA. Andre memiliki konsep ‘Restorasi & Total Modification’.
Andre mempercayakan pengerjaannya kepada tim yang dinakhodai oleh Team Leader Prasetyo Andi dan Om Posma Panggabean dari Private Auto Garage.
Serta dukungan dari produk aftermarket serta modifikator kawakan seperti: Johar Yudhanto dari bengkel PAG yang dipercaya mengerjakan overhaul mesin dan konsep modifikasi keseluruhan.
Sementara itu, Atta Halilintar menunjukan kesiapan #TeamAshiap dan mengenalkan basis mobil modifikasi Toyota Avanza tahun 2011.
Atta menggandeng Musa Tjahyono yang saat ini menjadi Head Designer West Coast Customs untuk menggarap kendaraannya.
Atta juga menggandeng Tomi Airbrush, produk stiker otomotif Max Decal, produk suspensi udara AirBFT, Venom Indonesia, Masterpiece Car Leather Seat dan Yoong Motor Jakarta untuk membenahi modifikasinya.
Dibanding para peserta lain, Gading Marten bersama Tim Papa Manja berani memilih sebuah sportcar kelas tertinggi Audi R8 untuk berkompetisi di Black Stone Live Modz Challenge 2022 ‘Perang Bintang’.
Gading mengajak tuner spesialis dan produsen aftermarket antara lain Reindy Riupassa selaku Head Modificator, Venom Audio di sektor car entertainment, Hardy Classic sebagai spesialis interior.
Juga sentuhan Wetgloss dan Upol Indonesia yang bertanggung jawab di sektor eksterior. Sementara di sektor kaki-kaki, dipercayakan pada velg HSR Wheel.
Diikuti pemasangan air suspension dari AirBFT Indonesia serta detailing dan tahap finishing mesin oleh Dressup Garage.
Untuk Uya Kuya memilih mobil koleksinya Mazda MX-5 Miata generasi 2. Mobil berkelir pink tersebut memang tergolong nyentrik.
Tak heran, jika sang pemilik ingin mengembalikan tampilan JDM Mazda dengan imbuhan modifikasi. Beberapa elemen nyentriknya terlihat dari pemilihan part modifikasi yang justru menggunakan emblem diluar Mazda.
Tim modifikator yang dinamai Tim Gemes Manja tersebut dipimpin oleh Rangga Erlangga Polnaja, modifikator sekaligus punggawa ProRock Jakarta.
Kemudian para punggawa lainnya dimulai dengan Lido Jaya Motor untuk menangani sektor bodi, Yoong Motor Group, dan produk cat Belkote Paints, Dice Sticker dan Goodfix . Sektor kaki-kaki akan diberi produk velg DNZ Wheels, hinga ban Delium dari Mega Arvia.
Lanjut di bagian interior, sentuhan modifikasi dipercayakan ke Axis interior dan Venom Audio untuk menangani sektor ‘car entertainment’.