Antara Mei 2021 hingga Maret 2022, Ford memutuskan untuk menambah investasi senilai 20 miliar dolar AS buat pengembangan EV hingga 2026.
Total, kucuran dana yang sudah dikeluarkan automaker berjuluk Blue Oval itu menjadi 50 miliar dolar AS.
Pengeluaran besar-besaran Ford tersebut baru langkah awal, dengan perusahaan mengumumkan rencana memproduksi 600.000 EV pada pengujung 2023.
Ford bahkan berharap bisa meningkatkan jumlah itu menjadi dua juta unit pada akhir 2026.
Sang produsen mobil Amerika Serikat (AS) ingin mencapai angka tersebut melalui serangkaian inisiatif baru, demi mengamankan kapasitas baterai untuk kendaraan-kendaraan tersebut.
Ford sudah mengamankan 100 persen dari kapasitas sel baterai tahunan yang dibutuhkan untuk memproduksi 600.000 EV, dan sekitar 70 persen dari kapasitas yang diperlukan guna mencapai target produksi dua juta EV.
Galeri: Ulasan Ford Mustang Mach-E GT 2022
Ford berencana memproduksi 270.000 crossover Mustang Mach-E, 150.000 pickup F-150 Lightning, 150.000 van Transit EV, dan 30.000 sampel SUV menengah (masih rahasia) untuk pasar Eropa, akhir tahun depan.
Produksi untuk SUV baru tersebut akan "meningkat secara signifikan pada 2024," menurut Blue Oval.
Ford menambahkan paket baterai lithium iron phosphate ke dalam repertoar mereka untuk memproduksi kendaraan itu, diambil dari Contemporary Amperex Technology Co.
Dia akan bergabung dengan paket baterai mangan nikel kobalt yang sudah digunakan oleh perusahaan.
Paket baterai LiFePO itu akan mulai dipasang pada Mach-E di Amerika Utara, tahun depan, dengan Lightning mulai mendapatkannya pada awal 2024.
Sang automaker juga berencana meningkatkan hubungan mereka dengan LG Energy Solutions dan SK On demi mencapai tujuan produksi pada 2023.
SK On telah meningkatkan kapasitas untuk mendukung penskalaan produksi Lightning dan E-Transit hingga pengujung 2023.
Mencapai target produksi dua juta EV pada akhir 2026 akan menuntut Ford untuk kreatif.
Blue Oval mengatakan, mereka sedang bekerja sama dengan beberapa perusahaan pertambangan besar untuk membantu mengamankan bahan baku baterai.
Sang produsen mobil juga mengumumkan bahwa mereka berhasil menyepakati "kontrak lithium penting."
Pengumuman Ford tentang masa depan listrik mereka muncul sehari pasca tersiarnya kabar yang menuduh perusahaan itu sedang bersiap memangkas 8.000 staf pada akhir musim panas.
Para tenaga kerja diduga akan menjadi korban perampingan, tetapi belum ada keputusan final.
Rencana Ford+ yang diberlakukan oleh CEO, Jim Farley, menyerukan pemotongan biaya operasional hingga 3 miliar dolar AS pada 2026.
Strategi Farley itu juga membagi Ford menjadi dua divisi berbeda - Model E untuk EV, dan Blue untuk kendaraan ICE.
Sumber: Ford