PT Astra International Tbk baru saja merilis laporan keuangan perusahaan untuk semester pertama 2022.
Hasilnya, didapat kenaikan laba bersih per saham sebesar 64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Itu belum termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi mereka di GoTo.
Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada semester pertama 2022 mencapai Rp143,7 triliun, naik 34 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara, laba bersih jika menyertakan nilai wajar atas investasi pada GoTo menyentuh angka Rp18,2 triliun - 106 persen lebih tinggi daripada semester pertama 2021.
Tanpa GoTo, keuntungan Grup Astra tercatat sebesar Rp14,5 triliun, mencerminkan kinerja yang kuat dari hampir semua divisi bisnis mereka, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, serta jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp4.541, naik tujuh persen dibandingkan 31 Desember 2021.
Kas bersihnya, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan, mencapai Rp33,6 triliun pada 30 Juni 2022, dibandingkan pengujung 2021.
Sementara utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra terhitung Rp35,9 triliun pada tanggal yang sama, berbanding Rp39,2 triliun pada 31 Desember 2021.
Mari kita bahas sektor otomotif. Laba divisi ini meningkat 29 persen menjadi Rp4,3 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih tinggi oleh Grup Astra.
Menurut Gaikindo, angka penjualan mobil nasional mengalami kenaikan hingga 21 persen menjadi 475.000 unit pada semester pertama 2022.
Khusus Astra, penjualan mobil mereka naik 23 persen menjadi 259.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 53 persen menjadi 54 persen.
Sepanjang enam bulan pertama 2022, grup ini telah meluncurkan 18 model baru dan 10 model revamped.
Fenomena sebaliknya terjadi di sektor roda dua.
Mengutip Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, penjualan sepeda motor nasional anjlok delapan persen menjadi 2,2 juta unit saja pada semester pertama 2022.
Hal ini berimbas pula kepada performa Astra, yang melihat penurunan sebesar 13 persen dalam penjualan sepeda motor Honda menjadi 1,6 juta unit.
Salah satu penyebab utamanya adalah kendala produksi akibat kelangkaan semikonduktor, yang lebih berdampak terhadap bisnis Honda dibandingkan para kompetitor.
Itulah mengapa pangsa pasar mereka juga merosot dari 77 persen menjadi 73 persen.
Soal produk, ada satu model baru dan tujuh model revamped yang diluncurkan Honda pada enam bulan pertama 2022.
PT Astra Otoparts Tbk, yang bergerak di bidang komponen otomotif, mencatatkan laba bersih sebesar Rp432 miliar, alias naik 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Itu terutama disebabkan peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (replacement market.)
Sumber: PT Astra International Tbk