Kendaraan listrik tidak hanya dimanfaatkan dalam sistem transportasi pribadi maupun umum, seperti sepeda motor listrik, mobil listrik, atau bus listrik.
Dalam perkembangan selanjutnya, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) juga dimanfaatkan oleh maskapai penerbangan, seperti PT Garuda Indonesia.
Hal itu terungkap pada seminar dan talkshow bertajuk "Peran Pemerintah dan BUMN dalam Mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)" yang digelar di PEVS 2022 di Jakarta, (27/7/2022).
Dalam kegiatan tersebut Direktur Utama Garuda Maintenance Facility (GMF) Andi Fahrurrozi menyampaikan kepada masyarakat bahwa kendaraan listrik juga bisa digunakan di industri aviasi.
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perawatan pesawat, Garuda Maintenance Facility bertugas menjaga keselamatan penerbangan pesawat.
Berbicara mengenai electric vehicle (EV) di dunia aviasi, ketika pesawat akan terbang di situ ada peralatan dan kendaraan yang dipakai untuk mengangkut bagasi (baggage car) atau kendaraan untuk mendorong pesawat (push back tug vehicle).
Andi menginformasikan, bahwa saat ini di seluruh dunia sedang dikembangkan baggage car dan push back tug vehicle yang menggunakan kendaraan berbasis listrik dengan tujuan untuk menghemat bahan bakar, mengurangi CO2 dan mengurangi insiden.
“Kita telah bekerjasama dengan berbagai universitas dan kita fasilitasi ketika mereka mau melakukan penelitian, dan kita ajukan proposal bersama antara GMF dengan pihak kampus," ujar Andi.
Saat ini, lanjut Andi, beberapa proposal telah disetujui dan mendapat pendanaan dari Kemendikbudristek.
"Pengembangan yang sedang kita lakukan bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) adalah push back tug, material handling serta automatic guided vehicle yang bekerja sama dengan kampus Universitas Bandar Lampung (UBL),” kata Andi.
Andi menegaskan harapannya agar Indonesia bisa menciptakan kendaraan elektrik untuk dunia aviasi karena berbagai kendaraan listrik yang ada di dunia aviasi saat ini, masih didominasi impor.
Perlu diketahui, Toyota Industries Corporation saat ini di Jepang sudah memproduksi traktor towing bertenaga listrik.
Traktor towing ini memiliki fungsi sebagai penarik barang atau bagasi serta beragam keperluan lainnya.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang mengidentifikasi 21 bandara domestik yang akan menjadi target untuk mengurangi emisi CO2.
Traktor towing Toyota ini akan mendukung target tersebut. Traktor towing ini memiliki kecepatan maksimal 25 km/jam, dengan baterai berkapasitas tinggi 600-amp-jam.
Perlengkapan standar untuk EV termasuk lampu depan LED dan layar multi-fungsi, yang dilengkapi pengaturan kecepatan maksimum dan alarm peringatan kecepatan.
Ada interlock sabuk pengaman opsional, port pengisian daya yang diposisikan lebih baik, perangkat belakang untuk memasang trailer, dan lampu kerja LED belakang.