Mari beri penghormatan terakhir untuk BMW i3, salah satu model elektrifikasi pertama dari brand Jerman tersebut.
Usai menjalani delapan setengah tahun yang mengesankan, dengan seperempat juta unit terjual di 74 negara berbeda, produksi hatchback hybrid mungil ini disetop.
Tak pelak, kepergian i3 akan membuka jalan bagi crossover listrik murni baru yang ditempatkan di bawah iX, dijuluki iX1.
Namun, tidak sebelum BMW mengucapkan selamat tinggal kepada model ikonik ini dengan penuh gaya.
Pada upacara perpisahan spesial di fasilitas Welt milik BMW di Munchen, Jerman, sang automaker memamerkan 18 unit hatchback i3 terakhir yang bisa dibawa pulang oleh segelintir pelanggan beruntung.
Masing-masing mobil dihiasi cat Galvanic Gold dan hitam nan serupa, sebagai tribute atas kesuksesan i3 yang berlangsung cukup lama.


"Pada awal produksi serinya, delapan setengah tahun lalu, i3 dianggap visioner dan eksotis," tulis BMW dalam sebuah pernyataan.
"Sejak itu, kendaraan kompak dengan penggerak listrik ini telah memantapkan diri sebagai pelopor kenikmatan berkendara lokal yang bebas emisi serta keberlanjutan holistik."
BMW mengakhiri produksi i3 di Amerika Serikat (AS) pada 2021, sebelum membuat pengumuman resmi dalam skala global tahun ini.
Hatchback high-riding ini memasuki pasar pada 2013, menawarkan jarak mengemudi listrik antara 81 mil (130 kilometer) dan 153 mil (246 kilometer) selama proses produksinya.
Galeri: Perpisahan BMW i3
Terlepas dari semua itu, BMW berhasil menjual lebih dari 250.000 sampel i3 di seluruh dunia.
Angka tersebut menjadikannya kendaraan listrik paling sukses dari sang automaker hingga saat ini dalam hal penjualan murni, dan salah satu EV paling sukses sepanjang masa.
Secara teknis, nama BMW i3 masih hidup di Cina dalam bentuk sedan baterai-listrik Seri 3.
Dan, dalam waktu dekat, AS juga akan melihat pengganti hatchback kecil itu dalam diri crossover iX1.
Namun, sosok i3 yang kita tahu secara resmi telah mencapai akhir perjalanannya, dan dia sudah pasti bakal dirindukan.