Awal September ini kita diramaikan oleh isu kenaikan harga BBM, baik BBM subsidi maupun yang non-subsidi.

Meski ada penyesuaian harga, namun BBM favorit masyarakat, Pertalite, tidak naik harganya. Tapi, entah kedepannya.

Soal BBM memang selalu bikin pening kepala. Jika harga BBM naik, maka secara otomatis harga barang juga akan ikut-ikutan naik. Imbasnya, pasti akan bikin emak-emak sewot.

Oleh sebab itu kendaraan listrik menjadi solusi cerdas untuk menghadapi sekaligus mengantisipasi kenaikan harga BBM, sekaligus mendukung lingkungan yang hijau dan operasional yang efisien.

Meski harus diakui, ekosistem elektrifikasi di Indonesia masih lemah. Lantaran SPKLU masih jarang dan butuh waktu cukup lama untuk mengisi dayanya.

Kendaraan listrik juga sangat cocok digunakan sebagai kendaraan operasional karena menawarkan efisiensi sangat tinggi yang bisa mengurangi biaya operasional melalui penggunaan energi yang lebih sedikit serta perawatan yang minim.

"DFSK Gelora E yang 100 persen menggunakan teknologi Battery Electric Vehicle (BEV) bisa menjadi solusi terkait kenaikkan BBM," ujar Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile. 

"Kendaraan itu efisien, ramah lingkungan, dan sangat fungsional dalam mendukung kelancaran usaha,” katanya.

Baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan membuat DFSK Gelora E memiliki jangkaun sejauh 300 km.

Untuk pengisiannya, berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.

DFSK Gelora E cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.

Para pengguna DFSK Gelora E juga tidak perlu khawatir dengan keamanan baterai.

DFSK di GIIAS 2022

DFSK Gelora E sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67).

Termasuk juga sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrem.

Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van. DFSK Gelora E Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang.

Model Minibus yang ditawarkan cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, antar jemput karyawan, bahkan mendukung sektor pariwisata.

Varian lain yang ditawarkan adalah DFSK Gelora E Blind Ban yang didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63m (luas 4,8 meter cubic).

Kabin yang lapang ini sangat bisa diandalkan untuk meningkatkan kapasitas kargo dan cocok untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan berbagai sektor lainnya.