Dalam standar apa pun, Audi RS6 Avant generasi C7 tidak pernah mengecewakan.
Mesin V8 twin-turbo TFSi di bawah kap menghasilkan output tenaga yang luar biasa pada kelasnya, dan mobil ini sudah berusia hampir satu dekade sejak diperkenalkan.
Namun, beberapa orang Eropa tidak pernah merasa cukup.
RS6 Avant ini mendapatkan penyetelan aftermarket tahap 4 dan serangkaian peningkatan mesin, sehingga mampu menghasilkan lebih dari 1.000 daya kuda di balik lapisan satin black-nya.
Auditography memberi kita pandangan sekilas terhadap kendaraan tersebut, bersama dengan sejumlah peningkatan yang diterimanya.
Galeri: Tuning Audi RS6 Avant Satin Black
Menurut kanal tersebut, Audi RS6 Avant dari Belanda ini menerima penyetelan tahap 2+ dengan manifold knalpot yang ditingkatkan, wastegate, dan throttle body - semuanya dari Turbosystem.
Dia juga mendapatkan sensor peta 4bar dari SRM, serta injeksi air-metanol tahap 3 dari Snow Performance.
Belum lagi charge cooler Forge dengan pompa intercooler CWA 100-3 yang ditingkatkan, pompa bahan bakar tekanan rendah ganda dengan saluran yang lebih besar, hingga pompa bahan bakar tekanan tinggi dari Autotech.
Sang pemilik, yang bernama Dave (@black_rs_6 di Instagram), juga melakukan turning dan mapping sendiri menggunakan alat Dynospectrum.
Hasilnya adalah output 1.200 dk (894 kilowatt) dan torsi 1.069 pound-feet (1.450 Newton-meter), tetapi hanya jika menggunakan bahan bakar oktan 102.
RS6 Avant tuning ini dapat berakselerasi hingga 62 mil/jam (100 km/jam) dalam 2,57 detik. Sementara kecepatan tertingginya tercatat pada 217 mil/jam (350 km/jam).
Sprint seperempat mil dicapai dalam waktu kurang dari 10 detik.
Finishing satin black di sini adalah bungkusnya, sedangkan keseluruhan build dikerjakan oleh DGM Performance - sebuah perusahaan tuning yang berbasis di Belgia.
Mobil ini dilengkapi Dynamic ride control dengan 3P air ride airlift, ditambah satu set velg 22 inci Vossen gloss black HF-2.
Video pada bagian atas artikel akan memperdengarkan kepada Anda bagaimana suara wagon powerful ini.
Namun, tak lama, karena as roda belakang kendaraan pecah saking besar tenaga yang harus ditanganinya.
Sumber: Auditography via YouTube