Memiliki drag rendah menjadi hal yang sangat penting untuk kendaraan listrik. Karena memungkinkan mereka untuk berjalan lebih jauh dengan menggunakan lebih sedikit daya listrik.

Karena itu, para desainer EV mendesainnya dari bawah ke atas agar kendaraan listrik benar-benar menciptakan bentuk yang memotong udara secara halus.

Lightyear mengatakan 0 solar EV-nya akan menjadi kendaraan dengan aerodinamika terbaik untuk mobil produksi, dengan koefisien drag terendah yang pernah diukur dalam kendaraan produksi, hanya 0,175 Cd.

Itu jauh lebih baik daripada mobil GM EV1, yang diklaim memiliki koefisien drag 0,195 Cd. Menariknya, Lightyear sebelumnya mengatakan bahwa mobil produksinya memiliki koefisien drag 0,19 Cd.

Tetapi sekarang mereka menurunkannya setelah menguji kendaraan di terowongan angin FKFS di Stuttgart, Jerman, sesuai dengan prosedur pengujian WLTP.

Chief Technology Officer Lightyear, Arjo van der Ham, mengatakan, "Kami sangat bangga dengan pencapaian luar biasa ini."

"Kami harus memulai dari selembar kertas kosong ketika kami mulai mengembangkan teknologi kami dan – dengan banyak dedikasi dan kerja keras – kami terus mendorong batas dengan setiap tonggak sejarah seperti ini," katanya.

Lightyear 0 juga diklaim sangat efisien, sehingga bisa mencapai 1.000 km (620 mil) dengan sekali pengisian baterai 60 kWh yang cukup kecil.

Saat melakukan perjalanan sejauh 50 km (31 mil) di Belanda saat musim panas, mobil ini menunjukkan kinerja yang sesuai harapan.

Meski Lightyear juga sangat tergantung pada suhu dan seberapa cerah cuacanya, namun mereka tidak ragu mengatakan bahwa kendaraan tersebut mampu bekerja dengan baik.

Galeri: Kolaborasi Bridgestone & Lightyear

Bagian kap dan seluruh bagian atasnya ditutupi panel surya yang berukuran hingga 5 meter persegi (54 kaki persegi) dan mereka benar-benar dapat memperluas jangkauan kendaraan sekitar 70 km (44 mil), atau lebih dalam kondisi cerah yang ideal.

Selama setahun penuh, perusahaan Belanda ini memperkirakan bahwa pemilik Lightyear dapat menikmati perjalanan sekitar 6.000 hingga 11.000 km (4.300 hingga 7.000 mil) dengan memanfaatkan tenaga surya secara gratis.

Seandainya kendaraan ini dipasarkan di Indonesia, sudah tentu pemiliknya bisa mendapatkan banyak keuntungan berkat kondisi Indonesia yang beriklim tropis dimana matahari bersinar cerah sepanjang tahun.