Para penggemar balap tak perlu kaget saat melihat Lewis Hamilton mengendarai sebuah SUV bermesin BMW. Pembalap Mercedes di Formula 1 itu bukan pindah balapan, melainkan muncul dalam salah satu video produksi pabrikan Ineos.
Nama Ineos memang belum setenar pabrikan lainnya. Ineos Automotive adalah bagian dari perusahaan farmasi Ineos Group yang menjadi salah satu sponsor utama dari tim Mercedes di F1.
Kembali ke Lewis Hamilton, juara dunia F1 tujuh kali ini menggunakan Ineos Grenadier bersama pendiri Ineos, Jim Ratcliffe. Pengalaman ini sangat menyenangkan bagi Hamilton yang dikenal sangat menyukai SUV gagah nan tangguh.
Hamilton juga dikenal sebagai penggemar supercar yang memiliki ground clearance rendah, tapi dia juga sangat menikmati berkendara di rute yang menantang.
Khusus untuk model Grenadier, Hamilton sudah memesan satu untuk dirinya dengan beberapa sentuhan personal berupa lampu blacked-out, tambahan LED pada bagian atap, dan ukuran ban terbesar untuk model ini.
Model ini memang sangat cocok untuk off-road dan sangat berbeda dengan jet darat yang selalu dikemudikan oleh pembalap asal Inggris itu. Karena itu, Hamilton pasti ingin maksimal dengan kustomisasi yang dia lakukan.
Ineos Grenadier
Grenadier dibuat di Hambach, Prancis, yang merupakan bekas pabrik Daimler (pabrik ini dulunya pabrik untuk mobil-mobil Smart).
Grenadier menawarkan dua tipe, pertama mesin 3,0 liter six cylinder inline BMW berbahan bakar bensin (281 HP - torsi 332 lb-ft 450 Nm) atau B57 diesel dengan 245 HP - torsi406 lb-ft (550 Nm).
Grenadier memiliki delapan percepatan transmisi otomatis ZF. Selain Grenadier, Range Rover dan Range Rover Sport juga menggunakan mesin BMW.
Sedikit cerita soal mengapa Ineos Auotomotive akhirnya membuat Grenadier. Jim Ratcliffe ingin membeli hak cipta Land Rover Defender klasik untuk melanjutkan produksinya, tapi pabrikan itu menolak permintaan Ratcliffe.
Akhirnya, dia memutuskan untuk membuat sendiri versinya dari nol. Setelah Grenadier muncul, Tata Motors sebagai pemilik Land Rover mengajukan tuntutan atas Grenadier yang dianggap sangat mirip dengan Defender.
Ineos menang atas tuntutan ini karena ternyata desain orisinil Defender tak pernah didaftarkan untuk kepemilikan hak cipta.
Grandier terus diproduksi dan model ini akan dijadwalkan sampai ke tangan konsumen pada Desember.
Sumber: Ineos Automotive