Ketika berbicara tentang tujuan wisata di Asia, kemungkinan besar Bali di Indonesia berada di urutan teratas dalam daftar banyak orang.

Pemandangan indah di pesisir negara Asia Tenggara ini menarik jutaan turis setiap tahunnya, dan banyak dari mereka yang menggunakan sepeda motor untuk berkeliling.

Meskipun begitu, ini semua bisa saja berubah setelah beberapa insiden yang melibatkan orang asing yang mengendarai sepeda motor.

Memang, pemerintah Indonesia memiliki rencana untuk melarang turis menyewa skuter dan sepeda motor karena kesabaran penduduk setempat terhadap pengendara yang sulit diatur semakin menipis.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh BBC, bahwa larangan tersebut akan diterapkan pada tahun 2023.

Ia menyatakan bahwa sebagai pengganti sepeda motor, wisatawan asing hanya akan diizinkan untuk menyewa mobil yang disediakan oleh agen-agen perjalanan di daerah tersebut.

"Sebagai turis, bertindaklah sebagai turis, menggunakan kendaraan yang disiapkan oleh agen perjalanan, bukan berkeliaran dengan sepeda motor, tanpa mengenakan kaos dan pakaian, tanpa helm, melanggar, dan bahkan tanpa izin mengemudi," kata gubernur.

Dalam berita serupa yang diterbitkan oleh The Guardian, beberapa kecelakaan telah dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir, dengan beberapa kecelakaan yang berakibat fatal.

Baru-baru ini, pada awal Maret 2023, seorang turis Rusia ditangkap karena diduga mengemudi dalam keadaan mabuk dengan sepeda motor sewaannya, setelah bertabrakan dengan pengemudi lokal.

Selain itu, pada bulan Januari 2023, dua kecelakaan terpisah mengakibatkan kematian dua turis asing.

Tak perlu dikatakan lagi bahwa industri pariwisata adalah jantung perekonomian Bali, dan manfaat ekonomi yang dibawa oleh pariwisata tidak hanya dirasakan di Bali, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Namun, pemerintah mendorong larangan tersebut untuk menjaga keselamatan para wisatawan dan penduduk lokal.

Saat ini, rincian dari larangan tersebut masih belum selesai, karena masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengatasi implementasinya.

Larangan total terhadap penyewaan sepeda motor berpotensi mencekik bisnis lokal yang menyediakan sepeda motor untuk disewakan.

Selain itu, larangan seluas ini dapat menghambat pariwisata secara keseluruhan, karena banyak orang bepergian ke Bali untuk merasakan kebebasan dan kemandirian yang ditawarkan dengan berkeliling menggunakan roda dua.