SUV umumnya merupakan kendaraan yang lebih besar, lebih berat, dan lebih boros bahan bakar dibandingkan hatchback, sedan, dan bahkan station wagon.

Paris, ibu kota Prancis, melihat mereka sebagai salah satu sumber utama polusi udara di kota dan berencana memberlakukan tarif parkir yang lebih tinggi untuk apa yang kita sebut sebagai sport utility vehicle.

Ukuran, berat, dan mesin kendaraan akan diperhitungkan saat menghitung biaya.

The Guardian melaporkan bahwa langkah tersebut telah disetujui oleh anggota dewan Paris bulan lalu.

Partai ekologi EELV yang mengusulkan undang-undang baru ini mengatakan bahwa jumlah SUV di Paris telah meningkat sekitar 60 persen dalam empat tahun terakhir.

Namun, jumlah mereka hanya sekitar 15 persen dari total armada kota yang berjumlah sekitar 1,15 juta kendaraan pribadi.

"Kami ingin kota Paris mengubah tarif parkir berbayar agar lebih progresif berdasarkan berat dan ukuran kendaraan," ujar Frederic Badina-Serpette, anggota dewan dari EELV.

"Tujuannya adalah untuk fokus pada sebuah absurditas: auto-besity... pertumbuhan berat dan ukuran kendaraan yang tak terhindarkan di kota-kota kita, dan khususnya di Paris."

Aturan baru ini diperkirakan akan berlaku efektif mulai 1 Januari tahun depan ketika pemilik SUV akan mulai membayar biaya parkir yang lebih tinggi.

Namun, kendaraan listrik dan kendaraan keluarga besar diperkirakan akan dikecualikan dari aturan tersebut, meskipun rincian biaya dan bagaimana SUV akan dikategorikan masih belum diketahui saat ini.

Pada awal tahun ini, kota Lyon memperkenalkan undang-undang baru serupa yang akan mulai berlaku tahun depan.

Kota terbesar ketiga di Prancis ini mengumumkan kebijakan parkir baru, di mana biaya parkir di tempat umum akan ditentukan secara progresif berdasarkan ukuran, berat, dan mesin kendaraan.

Namun, kendaraan listrik akan memenuhi syarat untuk mendapatkan biaya parkir terendah yaitu 15 euro (Rp250 ribu) per bulan, sementara kendaraan bertenaga bakar yang beratnya lebih dari 3.803 pound (1.725 kilogram) akan membayar tiga kali lipat.

Grenoble, kota dengan populasi sekitar 450.000 orang, juga diperkirakan akan segera memberlakukan kebijakan serupa.