November 2020 menjadi momen berharga bagi PT Hyundai Motors Indonesia (HMID). Pada bulan itu Hyundai meluncurkan dua produk kendaraan listrik terbarunya, Ioniq dan Kona.
Keduanya seolah menjadi gong pembuka dimulainya era kendaraan listrik di Indonesia. Siapa sangka Hyundai lebih dahulu merilis kendaraan listriknya.
Pabrikan lain bukannya tidak menghadirkan mobil listrik, tapi mereka masih memikirkan banyak hal, seperti infrastruktur pengisian kendaraan listrik, harga jual, dan kesiapan layanan purna jualnya.
Meski Hyundai juga dibayang-bayangi persoalan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, namun pabrikan Korea ini cukup berani menghadirkan kendaraan listriknya.
Hyundai menjalin kerja sama dengan banyak pihak untuk bisa menghadirkan stasiun pengisian kendaraan listrik.
Baik dengan memanfaatkan jaringan dealernya maupun bekerja sama dengan instansi BUMN seperti PLN.
Berbicara soal kendaraan listrik, tentunya saja Ioniq dan Kona jadi santapan lezat untuk dibahas oleh banyak media, termasuk Motor1.com Indonesia.
Selama beberapa hari kami mendapat kesempatan bercengkrama dengan mobil listrik Ioniq.
Harus kami akui, Ioniq sudah memberikan cakrawala pengetahuan baru bagi siapapun yang menyukai otomotif.
Dia memang bukan kendaraan listrik pertama yang eksis di Indonesia. Tapi Ioniq-lah yang cukup berani membuka diri untuk berkompetisi di pasar mobil nasional.
"Kami berkomitmen untuk memulai ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat dan menjadi Game Changer dalam teknologi mobilitas ramah lingkungan,” kata Sung Jong Ha, Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) saat peluncuran Ioniq dan Kona, November 2020.
Terlepas dari berbagai plus-minus, berikut ini catatan yang kami hasilkan selama berkendara dengan Hyundai Ioniq.
Ioniq Mobil Listrik yang Simpel

Hadir sebagai sebuah sedan, Ioniq menjadi kendaraan listrik yang layak mendapatkan perhatian terutama bagi Anda yang tidak suka dengan kerepotan.
Ioniq menawarkan kepraktisan dalam penggunaannya.
Anda tidak perlu repot mengisi BBM atau pusing mendengar harga BBM akan naik, kecuali jika tarif listrik akan naik -tapi setidaknya Anda tidak terjebak dalam antrian panjang di SPBU.
Pengisian daya bisa Anda lakukan di rumah semudah Anda mengisi daya smartphone karena Ioniq dibekali dengan portable charger.
Soal daya jelajah Hyundai Ioniq yang hanya bisa menempuh jarak 373 km memang menjadi perhatian serius. Apalagi pada saat daya menipis, tidak ditemukan stasiun pengisian daya.
Tapi, rasanya kekhawatiran tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Justru itu menjadi tantangan bagaimana Anda bisa menjalani eco driving dalam berkendara.
Eco driving tidak hanya menghemat energi tapi juga memperhatikan aspek merancang perjalanan dengan baik.
Sehingga Anda bisa memanfaatkan semaksimal mungkin setiap energi yang dikeluarkan oleh mobil untuk mencapai tujuan Anda.
Ioniq adalah kendaraan masa depan dan masa depan itu sudah ada di hadapan Anda, mengapa Anda tidak meraihnya dari sekarang?
Kendaraan listrik adalah jawaban bagi dunia yang mulai khawatir akan berkurangnya bahan bakar fosil dalam beberapa dekade yang akan datang.
Spesifikasi

Ioniq dibekali motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) dan torsi 295 Nm yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh.
Ioniq memiliki kemampuan berakselerasi 0-100 km/jam dalam 9,9 detik. Lumayan.
Hyundai mengklaim jarak tempuh Ioniq mencapai 373 km dalam sekali pengisian daya.
Pengisian daya dari 0 hingga 80 persen dapat dilakukan dalam 54 menit dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.
Ioniq juga dilengkapi dengan ventilated seat, Drive Mode Select (Eco, Eco +, Comfort, Sport), Rear View Monitor with Dynamic Parking Guides, dan Parking Distance Warning.
Juga tersedia fitur Blind spot Collision Warning, Rear Cross Traffic Collision Warning, 7 airbag system, dan Tire Pressure Monitoring System.
Start/Stop Button

Lazimnya kendaraan modern, Ioniq mengadopsi start/stop button untuk mengaktifkan motor penggerak.
Yang perlu diingat saat mengaktifkan Ioniq adalah mobil ini tidak mengeluarkan suara apapun sebagaimana mobil bermesin konvensional.
Saat menyalakan Ioniq, satu-satunya indikator adalah cluster meter yang menyala terang ketika tombol start ditekan.
Juga saat mobil dinonaktifkan, akan terdengar suara merdu sebagai tanda mesin mobil dimatikan.
Shift by Wire

Ini menjadi fitur andalan yang ada di Hyundai Ioniq. Dengan shift by wire, Anda tidak akan menemukan tuas transmisi di konsol tengah.
Yang Anda temukan adalah 4 tombol yang dirancang dengan bagus untuk mengoperasikan kendaraan. Empat tombol tersebut merepresentasikan operasionalisasi mobil yaitu parkir, drive, netral, dan mundur.
Anda cukup menekannya dengan lembut sesuai dengan kebutuhan. Tombol yang Anda pilih akan terlihat di cluster meter dengan jelas sehingga Anda dapat dengan mudah mengetahuinya.
Drive Mode

Nah, ini fitur yang menyenangkan menurut kami. Ioniq yang kami kendarai merupakan tipe Prime yang memiliki 3 mode berkendara, yaitu Eco, Normal, dan Sport.
Mode Eco ditujukan untuk efisiensi daya baterai yang digunakan Ioniq. Jadi jangan berharap Anda bakal bisa ngebut dalam model ini. Tapi Anda memiliki daya baterai yang lebih awet.
Mode Normal bisa digunakan untuk mode perjalanan yang mengharuskan kendaraan memiliki pergerakan yang lincah dan gesit. Pada mode ini Ioniq juga bisa diajak ngebut.
Mode Sport bisa digunakan bagi Anda yang menyukai akselerasi cepat. Saat Anda mengaktifkan mode ini, seketika juga Anda akan merasakan sedikit dorongan halus pada tubuh Anda.
Cluster meter akan berubah warna menjadi merah sebagai tanda aktif mode sport. Konsekuensinya, daya baterai akan lebih cepat berkurang.
Dashboard

Harus diakui interior Ioniq sangat praktis. Tidak banyak tombol di panel instrumen. Semuanya dikemas rapi dan fungsional.
Pada bagian tengah dashboard terdapat layar monitor yang menjadi jantung pengoperasian fitur-fitur di Ioniq, seperti fitur entertainment, pemilihan drive mode, indikator baterai, dan fungsi lainnya.
Konsol tengah juga dibuat fungsional dengan menyediakan ruang penyimpanan yang cukup besar.
Serta tersedia beberapa tombol yang bisa digunakan untuk mendukung kenyamanan berkendara.
Termasuk juga tersedia fitur wireless charger untuk mengisi daya smartphone tanpa kabel. Tapi pada model Ioniq Prime yang kami gunakan, fasilitas ini tidak tersedia.
Solusinya, tersedia port untuk charge smartphone.
Tanpa Suara

Karena ini mobil listrik maka dia tidak mengeluarkan suara mesin. Dia sangat tenang saat diajak berkendara.
Satu-satunya suara yang muncul adalah saat Ioniq bertemu jalan cor (concrete) yang membuat suara gesekan ban masuk ke ruang kabin.
Atau suara teman Anda yang sedang asyik menenggak air minum di kursi sebelah.
Karena Ioniq berjalan tanpa suara, diharapkan pengemudi juga aware dengan kondisi lingkungan di mana dia berada. Sebab, seringkali suara mesin mobil dijadikan penanda.
Tapi dengan Ioniq yang tanpa suara, pengemudi juga harus waspada dengan kemungkinan potensi orang tidak mendengar kehadiran Ioniq.
Yang pasti, Ioniq memberikan konstribusi yang positif terhadap lingkungan dengan mereduksi polusi suara.
Regenerative Brake

Ioniq mengusung rem regeneratif yang memungkinan kendaraan memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.
Saat melakukan pengereman, motor listrik akan mengecas baterai secara otomatis. Anda bisa melihat indikator kerja rem ini pada cluster meter.
Portable Charger

Hyundai juga menyediakan portable charger dalam paket pembelian Ioniq. Portable charger ini bisa digunakan untuk mengisi daya baterai Ioniq saat di rumah atau di tempat yang memungkinkan.
Memiliki pilihan daya 10 dan 12 ampere yang secara otomatis akan bekerja saat Anda menghubungkan sumber listrik di rumah dengan soket pengisian baterai Ioniq.
Bagi yang mengisi daya di rumah, disarankan memiliki daya di atas 2000 watt agar lebih nyaman dalam penggunaannya.
Mengisi daya baterai Ioniq memang semudah mencas smartphone tapi tetap saja Anda harus memperhatikan petunjuk penggunaan agar tidak salah langkah.
Bebas BBN
Galeri: Review Hyundai Ioniq Electric Prime
Saat Anda memutuskan untuk memiliki kendaraan listrik, akan banyak keuntungan yang didapatkan.
Pemilik kendaraan elektrik murni banyak mendapatkan keuntungan di luar hal teknis, seperti gratis Bea Balik Nama (BBN), biaya perpanjangan STNK yang lebih murah jika dibandingkan kendaraan lain yang harganya sama, dan terbebas dari peraturan ganjil-genap.
Hyundai mengklaim biaya perawatan mobil listrik 4 kali lebih hemat dibandingkan dengan perawatan mobil diesel atau bensin, bahkan masih bersaing dengan perawatan mobil hybrid.
Salah satu keunggulan dari mobil listrik adalah minimnya biaya perawatan. Karena mobil listrik tidak membutuhkan biaya penggantian oli, mesin, transmisi dan yang lainnya.
Ioniq Electric hadir dalam 2 tipe, yaitu: Prime (Rp624.800.000) dan Signature (Rp664.800.000) OTR Jakarta. Ioniq hadir dengan empat pilihan warna eksterior: Polar White, Fluidic Metal, Phantom Black, Fiery Red.