Model R 18 yang diluncurkan pada April 2020 menjadi awal masuknya BMW ke pasar cruiser yang selama ini dikuasai Harley-Davidson.

Mengambil inspirasi dari Softail Slim, pabrikan asal Jerman ini sukses menarik pembeli dengan penampakannya yang serasa Harley-Davidson.

BMW mengulangi formula yang sama saat memperkenalkan R 18 Classic pada Oktober 2020.

Dilengkapi tas kulit dan kaca depan besar, varian ini tak sekadar meniru Harley's Heritage Classic.

"Serangan" BMW tak berhenti di situ. Untuk benar-benar memberi pukulan telak, BMW berupaya mengejar di kelas grand touring, yang selama ini menjadi wilayah kekuasaan Harley-Davidson.

Dirilis pada Juli 2021, R 18 B menambahkan kenyamanan dan kemudahan perjalanan jarak jauh ke dalam fitur utamanya.

Untuk melakukannya, BMW tidak sekadar menempelkan fairing ukuran penuh dan tas keras.

Pabrikan asal Munchen tersebut sampai merekayasa ulang sasis untuk mewadahi ambisi touring para pengguna cruiser ini.

Alih-alih menggunakan roda depan 16 inci milik R18, R 18 B memakai velg depan 19 inci. Rake pun mengencang hingga 27,3 derajat, dan jarak sumbu roda menyusut menjadi 66,7 inci.

Revisi bingkai loop ganda ini tidak hanya mengakomodasi touring dua arah, tapi juga meringankan kemudi model standar yang berat.

BMW mengatasi keluhan umum R 18 lainnya ketika meningkatkan perjalanan suspensi belakang bagger menjadi 4,7 inci serta menambahkan peredam yang bergantung pada posisi dan ketinggian pengendaraan yang dapat disesuaikan secara hidrolik.

Teknologi canggih tidak berhenti sampai di situ. Fairing depan baru dapat menampung IMAX dari semua tampilan sepeda motor, dengan dasbor TFT selebar 10,25 inci bersolusi HD (1920 x 720).

Pada switchgear kiri, merek dagang BMW Wonder Wheel membuat debut R 18, memungkinkan pengendara untuk menelusuri diagnostik, pengaturan, dan navigasi motor yang tersedia.

Sistem stereo Marshall juga mendorong pengguna untuk menyaksikan siaran radio lokal ataupun media yang terhubung dengan Bluetooth.

Sedangkan adaptive cruise control yang dilengkapi radar opsional membuat R 18 B cocok untuk perjalanan jauh.

Geometri yang ditingkatkan serta teknologi termutakhir adalah senjata pamungkas BMW untuk menyerang Harley-Davidson.

Namun, untuk benar-benar mengalahkannya, BMW mesti mengungguli Harley-Davidson Street Glide, yang menjadi standar emas di kelas ini.

Untuk membuktikannya, tim Ride Apart melakukan perjalanan sejauh 1.100 mil (1.770 km) ke pantai California untuk menguji apakah BMR R 18 B yang baru adalah skakmat bagi Harley-Davidson.

Mulai Perjalanan

2022 BMW R 18 B - Rear, Left

Terlepas dari semua perubahan yang ditanamkan ke R 18 B, mesin motor ini tidak berubah.

Motor ini masih menggunakan mesin opposed twin 1.802cc berpendingin udara yang menghasilkan torsi 116 ft-lb pada 3.000 rpm dan 91 hp pada 4.750 rpm.

Angka-angka tersebut membuat BMW benar-benar bersinar di angka 3.000 rpm dan 4.000 rpm.

Dalam kisaran itu, motor ini terasa sekuat kereta barang. Tapi, pada saat kurva torsi turun, respons throttle R 18 B juga langsung menghilang.

Di atas 4.000 rpm, motor kekar ini masih mampu digeber hingga 5.500 rpm yang merupakan redline motor ini.

Tapi, tentu saja, tenaganya tak akan terasa semaksimal di angka 3.000-4.000 rpm.

Meskipun dalam keadaan idle, R 18 B ada di sekitar 1.000 rpm.

Namun, pengendara harus menggeber mesin 1,8 liter hingga 2.000 rpm terlebih dahulu. Jika tidak, motor ini akan tersendat dan keluar jalur.

Bahan bakar yang ramping (karena standar emisi modern) mungkin menjadi akar masalahnya, tetapi pengendara dapat mengaturnya dengan tangan kopling konservatif dan pengelangan tangan yang bebas.

Pita daya yang sempit juga akan menjadi faktor pembatas. Tapi di kisaran rpm normal pita daya ini mampu meredam getaran mesin motor.

Pada gigi kecil, getarannya paling menonjol, terasa berdengung melalui jeruji dan papan lantai mini. Namun, pada kecepatan jalan raya, sensasinya jauh lebih bisa ditoleransi.

Pada kecepatan 70 mil/jam (112 km/jam) di gigi keenam, R 18 B berjalan dengan kecepatan tetap, meski throttle pick up sedikit tertinggal.

Alhasil, pengendara mesti menurunkan ke gigi kelima untuk tetap berada di sweet spot 3.000-4.000 rpm, yang menghasilkan daya passing terbaik untuk situasi darurat.

Sementara pulsa daya dan pengiriman mengadirkan tantangan, adaptive cruise control (ACC) opsional menghaluskan semua tepi kasar.

Galeri: BMW R 18 B 2022

Sistem yang dikembangkan Bosch beroperasi mirip dengan cruise control standar, tapi dengan tombol yang cukup berjarak di switchgear kanan, pengendara akan tetap mengendalikan fungsi semi-otomatis.

Bahkan, dalam pengaturan terdekat, buffer tiga detik antara BMW dan kendaraan di depan menyisakan cukup waktu untuk manuver mengelak.

Namun, jika jarak tersebut terlalu dekat untuk kenyamanan, dua pengaturan tambahan memungkinkan pengguna untuk menambah jarak buffer.

Untuk jalan terbuka, ACC terbukti sangat membantu.

Mereka yang akrab dengan sistem cruise control sepeda motor tahu bahwa teknologi ini tidak hanya mencakup cara yang paling efisien, tapi juga memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan untuk pergelangan tangan kanan pengendara.

Dengan ACC, di sisi lain, pengguna bahkan lebih bebas untuk mengatur ataupun mematikannya.

Meluncur di jalan dengan kecepatan 75 mil/jam (120 km/jam), kami secara teratur membiarkan sistem mengambil-alih perjalanan, selagi menambahkan input kemudi intermiten.

Bahkan, ketika sebuah mobil memotong jalur, R 18 B melambat hingga 65 mil/jam (104 km/jam) yang nyaman dalam hitungan detik untuk mempertahankan zona buffer.

Dalam situasi tersebut, ACC langsung beraksi, namun tidak secara tiba-tiba. Kami tidak pernah merasa seperti berada di luar kendali.

Tentu saja, menarik kopling atauj tuas rem akan melepaskan kontrol jelajah, tetapi pengguna juga dapat mengganti sistem dengan throttle ekstra jika mereka perlu menghindari situasi yang sulit.

ACC juga cukup intuitif, melambat ke kecepatan yang ditentukan setelah throttel meledak ata naik setelah kendaraan di depan berpindah jalur.

Sistem ini tidak hanya secra akurat membedakan antara mobil di jalur sebelah, tetapi jika radar yang terintegrasi denganf fairing mendeteksi kendaraan di depan menambah kecepatan, sistem ini juga secara proporsional menambahkan throttel.

Dalam kelasnya, BMW R 18 B adalah yang pertama mengadopsi ACC yang dikembangkan Bosch dan memberikan keunggulan teknologi yang telak pada pabrikan Jerman ini.

Namun, ada lebih banyak hal selain gizmo dan gadget dalam touring, dan R 18 B membawa senjatanya sendiri untuk turut bersinar di aspek lainnya.

Melintasi Kelokan

2022 BMW R 18 B - Twisties

Jika versi R 18 standar memanjakan para pengendara dengan kuda-kuda dan gaya yang dikhususkan untuk bar-hopping, BMW mesti melengkapi varian touring untuk perjalanan lintas alam.

Untuk menghadirkan handling yang lebih responsif, perusahaan ini menajamkan rake BMW menajamkan rake hingga lebih dari lima derajat.

Roda 19 inci mungkin tampak berlawanan dengan tujuan tersebut, tapi R 18 B dapat berubah arah dengan sedikit masukan di setang.

Dibalut ban Bridgestone Battlecruise H50, roda depan yang lebih besar dan fork 49mm melakukan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan berbagai permukaan jalan yang berbeda.

Dari jalan antarnegara bagian yang mulus hingga jalanan di pedalaman yang penuh kerikil dan tikungan berkelok-kelok, pengendara akan dimanjakan dengan daya cengkeram motor yang luar biasa.

Saat menikung, bagian depan dapat menerima respons dengan akurat. Sayang, pujian yang sama belum bisa diberikan untuk suspensi belakang.

Monoshock R 18 B yang diperbarui tentu saja meningkatkan bagian belakang model standar yang keras.

Dengan panjang hanya 3,5 inci, shock orisinal mengirim setiap goncangan dari gundukan maupun lubang langsung ke punggung pengendara.

Untuk menebus kesalahan itu, BMW mendongkrak bagian belakang hingga 4,7 inci guna memberikan sensasi tumpangan yang sangat mewah.

R 18 B praktis meredam segala goncangan akibat jalan yang tidak rata, bahkan goncangan yang paling keras sekalipun.

Sayang, bagian belakang yang lembut tidak selalu cocok dengan fork depan.

Pada tip-in, R 18 B ditanam dan dapat diprediksi.

Sebaliknya, jika pengendara menyimpang dari garis aslinya atau menghadapi gundukan di pusat tikungan, timbuk sedikit getaran para bagian belakang.

Akibatnya, feel out back menjadi samar dan terputus.

Namun, jika Anda memilih tetap pada garis di sepanjang tikungan, motor ini dapat melaju tanpa goncangan.

Sayangnya, penyesuaian tak terduga dengan cepat mengekspos bagian belakang yang lentur.

Tentu saja, motor ini tidak diharapkan bisa bergerak lincah di tikungan, tapi monoshock yang dapat disesuaikan secara manual kiranya bisa sangat membantu mengatasi masalah tersebut.

2022 BMW R 18 B - Front Wheel

Hal yang sama dirasakan di bagian rem. Kaliper ganda empat piston dan cakram depan 300mm kembar memang dapat memberhentikan motor pada akhirnya, tapi pada awalnya rem tidaklah terlalu menggigit.

Bagi mereka yang cukup memperhatikan rem depan, sistem BMW mendistribusikan sebagian daya pengereman ke kaliper empat piston tunggal dan juga rotor 300mm di belakang.

Rem yang terhubung memang membantu mengurangi kecepatan dengan lebih efisien, tetapi Anda juga dapat merasakan sistem ini menyedot daya pengereman di tuas.

Ini adalah sensasi yang cukup membingungkan ketika Anda menuruni bukit yang curam.

Untungnya, bantuan pengendara hanya mengganggu dalam situasi tertentu, dengan zona pengereman yang berat.

Tunggangan Super-nyaman

BMW telah dikenal sebagai yang paling unggul di aspek interface. Jadi, rasanya tidak perlu lagi mempertanyakan kualitas kenyamanan R 18 B.

Berbeda dengan kontrol stripped-down R 18 dan speedometer melingkar, BMW seakan memasang semua indikator ke fairing R 18 B.

Empat pengukur analog melaporkan sisa bahan bakar, kecepatan, rpm, dan voltase, sedangkan TFT 10,25 inci menawarkan ruang yang cukup untuk tata letak panel ganda.

Dengan fitur Wonder Wheel dan tombol menu intuitif BMW, pengendara juga dapat mengakses data perjalanan, stasiun radio lokal, media smartphone, navigasi, hingga pengaturan motor.

Sementara sistem menempatkan opsi tak terhingga di ujung jari pengendara, menavigasi opsi tersebut dengan Wonder Wheel dan tombol menu bisa menjadi rumit.

Agar bisa mengakses submenu tertentu, pengendara perlu menekan tombol menu. Sementara untuk yang lainnya melibatkan penekanan lateral pada Wonder Wheel.

Dengan latihan, ibu jari kiri Anda akan dapat mengembangkan memori otot yang diperlukan untuk melompati folder dengan cepat, tetapi interface yang disederhanakan juga akan mempercepat prosesnya.

Selain itu, belokan Wonder Wheel terletak di sebelah saklar lampu sein, yang membuat pengendara pemula akan sering menekan tombol yang salah jika banyak berpindah ke jalur kiri.

2022 BMW R 18 B - Switchgear
2022 BMW R 18 B - Dash

Untuk performa sistem infotainment, speaker Marshall menghadirkan audio yang jernih dan tajam.

Dengan dua speaker yang dipasang di fairing dan subwoofer opsional di setiap tas, suara benar-benar menyelimuti pengendara.

Selama pengujian, sistem bekerja cukup mulus dengan perangkat Apple iOS, tetapi sering mengalami masalah konektivitas dengan smartphone Android.

Setelah terhubung, interface menawarkan pengoperasian penuh media telepon, tetapi fungsionalitas akan berkurang setelah pengaktifan kedua.

Memutuskan dan menghubungkan kembali perangkat mengembalikan kontrol penuh ke pengendara, tapi radio dapat menjadi solusi untuk menghindari kerumitan.

Bagian lainnya dari kokpit R 18 B juga mengutamakan kenyamanan dan kemudahan.

Dengan palang buckhorn lebar yang terpasang, pengendara dapat mempertahankan posisi duduk tegak untuk perjalanan jarak jauh.

Fairing lebar yang dipasang di fork juga mengurangi hentakan, tetapi kaca depan yang pendek membuat udara berhembus dengan kencang di atas helm pengendara.

Kaca depan yang lebih tinggi dari katalog BMW akan dengan mudah memperbaiki situasi itu untuk pengendara yang lebih tinggi, tapi siapapun yang memiliki tinggi di bawah 172 cm akan baik-baik saja dengan kaca pelindung pabrikan.

Beralih ke bagian belakang, BMW menaikkan kursi 1,1 inci di atas jok model standar untuk membuat lutut pengendara tak terlalu menekuk.

Penyesuaian ini berhasil, karena dengan silinder tempel yang besar, ruang kaki motor ini sebenarnya tidak bertambah dibanding versi R 18.

Tapi, kursi yang lebih tinggi memang membantu mengurangi ketegangan di lutut selama perjalanan jauh.

Di sisi lain, bantalan ekstra di kursi touring juga akan sangat membantu, tapi setidaknya pengendara masih akan merasa nyaman selama setidaknya 225 mil (362 km).

Fitur lain yang sangat bisa diapresiasi adalah kursi dan pegangan tangan yang dilengkapi dengan pemanas.

Saat digunakan melibas hujan dan angin kencang, aksesori dengan pemanas lima tingkat membuat motor ini dapat membuat pengendara tetap merasa nyaman.

Fitur premium ini membuat perjalanan panjang di atas motor menjadi lebih menyenangkan daripada sebelumnya, sekalipun ada harga yang harus dibayar.

Boyong ke Garasi

2022 BMW R 18 B - Side, Right

Dengan harga awal 21.945 dolar AS (sekitar Rp313 juta), BMW R 18 B 2022 masih lebih rendah dibanding Harley Davidson Strret Glide 2021 MSRP yang dibanderol 21.999 dolar AS (sekitar Rp314 juta).

Namun, perlu diingat, itu barulah versi basic (dasar).

Selain itu, ada tawaran versi Premium Light Package yang dilengkapi hill start assist, lampu depan adaptif, reverse assist, dan subwoofer Marshall dengan tambahan 2.300 dolar AS (sekitar Rp32,9 juta).

Ada juga Select Package (dengan sistem alarm, pengunci tutup tangki bahan bakar, kursi dengan pemanas, monitor tekanan ban, dan kompartemen dengan kunci elektrik) yang bisa diperoleh dengan membayar harga tambahan 1.275 dolar AS (sekitar Rp18,2 juta).

Belum lagi jika Anda berniat memasukkan penutup silinder Roland Sand Design, penutup mesin, wheelset hitam dua warna, dan slip-on Vance & Hines, harga motor ini dengan cepat mendekati angka 30.000 dolar AS (sekitar Rp429 juta).

Tentunya, banyak pengendara akan memilih versi basic. Namun, fitur-fitur tambahan yang bisa dimiliki dengan menambah anggaran benar-benar worth it.

Fitur seperti sistem monitor tekanan ban, kursi dengan pemanas, dan audio Marshall Gold Series benar-benar membuat R 18 B makin nyaman untuk dipakai touring.

Harus diakui, paket tersebut benar-benar solid.

Soal jawaban dari pertanyaan di awal tadi, BMW R 18 B adalah lawan tanding sepadan untuk Harley- Davidson, namun tetap belum mampu memberi pukulan telak.

Dengan bobot 877 pon (397 kg), R 18 B lebih berat 22 pon (9,9 kg) dibanding pesaingnya tersebut.

Tapi, R 18 B punya fitur yang tak dimiliki motor lain dalam kelasnya, yakni adaptive cruise control dan layar TFT 10,25 inci.

Mungkin R 18 B belum mampu membuat BMW mengungguli rivalnya. Tapi, yang jelas, motor ini telah mengubah peta persaingan di kelas cruiser yang selama ini dikuasai Harley-Davidson.