Segera, mesin 8 dan 12 silinder yang selama ini lekat dengan Bentley, akan menjadi bagian dari masa lalu. Pabrikan asal Inggris ini akan hanya memproduksi mobil listrik pada 2030 mendatang.
Langkah pertama dalam reformasi Bentley menuju elektrifikasi hadir dalam model terbarunya, Bentley Flying Spur Hybrid 2022, versi plug-in dari lini sedan besar.
Bentley ingin membuktikan bahwa sangat mungkin untuk mempertahankan sensasi mengendarai Bentley tanpa suara apa pun keluar dari kap mobil.
Meski secara teknis Bentley Bentayga Hybrid adalah mobil listrik Bentley pertama, namun Bentley Flying Spur adalah mobil dengan peningkatan paling signifikan sejauh ini.
Lini sedan besar telah menjadi pokok pengembangan Bentley selama setengah abad, demi menawarkan kinerja yang sedikit lebih baik dan sedikit kurang "flamboyan" dibanding beberapa pesaing.
Jika Flying Spur Hybrid ingin berhasil, mobil ini mesti menawarkan sesuatu yang istimewa kepada para konsumen yang membelinya.
Yakni, yang memilih tenaga listrik dibanding mesin-mesin legendaris seperti W12 yang merang-raung atau V8 yang lebih “sopan.
Statistik Singkat | Bentley Flying Spur Hybrid 2022 |
Mesin: | Twin-Turbocharged 2,9 Liter V6 |
Tenaga / Torsi: | 536 Hp / 553 Pound-Feet (749 Nm) |
0-60 mil/jam (0-97 km/jam): | 4,1 detik |
Konsumsi bahan bakar: | 20 mil atau 32 kilometer per galon kombinasi (perkiraan) |
Jarak tempuh tenaga listrik: | 25 mil atau 40 kilometer (perkiraan) |
Galeri: Bentley Flying Spur Hybrid 2022: First Drive
Tenang
Sesuatu yang ekstra itu ialah perkiraan jarak tempuh mobil yang mencapai 25 mil (42 kilometer.
Itu berkat baterai lithium-ion 18,0 kWh (di mana 14,1 kWh dapat digunakan) yang mengirimkan daya ke satu motor listrik.
Mobil ini memiliki spesifikasi mesin V6 twin-turbocharged berkapasitas 2,9 liter dan transmisi otomatis delapan kecepatan.
Sehingga, diklaim mampu menghasilkan tenaga 134 hp dan torsi maksimal 295 pound-feet sendiri, yang jika digabungkan dapat menghasilkan 536 hp dan 553 pound-feet.
Bersama Bentayga Hybrid, Flying Spur Hybrid merupakan salah satu Bentley pertama yang menggunakan mesin enam silinder sejak 1959.
Anehnya, mesin sedan ini berbeda dari mesin V6 3,0 liter single-turbo yang ditemukan pada SUV elektrik yang kurang bertenaga.
Saat digunakan melintasi jalan raya Beverly Hills dengan mode EV Drive, Flying Spur Hybrid sudah membuat terkesan dengan perilaku kecepatan rendahnya yang luar biasa.
Dengan menghilangkan white noise dari mesin idle, sebenarnya mobil ini berpotensi menghadirkan kebisingan lain. Seperti suspensi yang berderit, raungan rem, sampai derap permukaan jalan.
Akan tetapi, Flying Spur sukses meredam semuanya dengan sangat baik dengan kabin yang sangat terisolasi.
Ada banyak torsi di tangan untuk menjaga kendaraan tetap bergerak mengikuti arus lalu lintas, bahkan tanpa menginjak pedal gas.
Tapi jika Anda benar-benar menekannya, dorongan mesin V6 akan bergabung dengan mulus.
Bahkan ketika beroperasi sebagai mobil listrik murni, motor listrik memutar transmisi dengan upshift yang membuat akselerasi terasa sedikit lebih alami daripada mobil listrik lain yang terasa mulus-mulus saja.
Sayangnya, downshift dari gearbox disertai dengan pengereman renegeratif yang belum cukup bagus, sehingga sulit untuk menavigasi lalu lintas stop-and-go dengan lancar.
Untuk itu, mode mengemudi dengan satu pedal yang menghilangkan pedal rem akan membantu.
Flying Spur memiliki dua pengaturan baterai tambahan, Hybrid dan Hold, yang memungkinkan pengendara untuk menyesuaikan penggunaan listrik mobil agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Hybrid, misalnya, akan memprioritaskan untuk mesin listrik, tetapi akan menyalakan mesin mobil seperlunya untuk memberikan daya yang lewat atau menjaga baterai pada kondisi pengisian yang wajar.
Jika sistem navigasi aktif, mode Hybrid juga menggunakan data lalu lintas dan rute untuk memaksimalkan penggunaaan motor listrik di tempat yang paling efektif, seperti lalu lintas padat atau daerah perkotaan yang berkecepatan rendah.
Sementara itu, mode Hold berguna ketika pengendara ingin tiba di tempat tujuan sejauh mungkin dengan motor listrik.
Dengan menghilangkan white noise dari mesin idle, sebenarnya mobil ini berpotensi menghadirkan kebisingan lain. Seperti suspensi yang berderit, raungan rem, sampai derap permukaan jalan.
Akan tetapi, Flying Spur sukses meredam semuanya dengan sangat baik dengan kabin yang sangat terisolasi.
Nilai pokok dari fitur-fitur ini sederhana, yakni kenyamanan adalah kemewahan terbesar. Dan memang, mudah untuk merasa nyaman dengan motor listrik Flying Spur yang baru ditemukan.
Pengalaman kenyamanan ini turut terbantu dengan kluster indikator yang diubah secara halus, dengan regen meter untuk motor listrik mengambil beberapa runag yang ditentukan tachometer.
Indikator ini akan membantu pengendara untuk mengukur penggunaan akselerator secara akurat dan bermain-main untuk menjaga mesin tetap mati sebanyak mungkin.
Jika hal tersebut tidak memikat Anda, interior dan dan pengalaman kenyamanan lainnya akan membuat Anda dan pengemudi menyukainya.
Perjalanan Pulang
Dalam beberapa jam pertama yang dihabiskan di jalan Interstate 5 menuju ke Santa Clarita di utara, Flying Spur Hybrid adalah teman perjalanan yang sangat baik.
Seperti yang diharapkan, kabin yang tenang dan kursi yang mendukung membuat pengendara tidak merasa lelah.
Dan sistem infotainment – yang mengambil inspirasi dari Audi tapi dikemas dalam tampilan Bentley – terasa sangat sederhana dan mudah untuk dioperasikan.
Hampir setiap permukaan kabin dilapisi kulit Imperial Blue yang penuh cita rasa, aluminium asli, atau trim walnut berpori terbuka yang menarik, dengan sentuhan khas Bentley seperti ventilasi organ-stop dan kenop berkerut.
Dengan ruang berlimpah untuk empat penumpang, kelihan tentang pengalaman di dalam kabin sangat sedikit dan jarang.
Flying Spur Hybrid melakukan pekerjaan yang keren untuk menyamarkan perangkat lunak Audi pada layar sentuh 12,3 inci di bagian tengah.
Namun, menu kluster instrumen digital dan tampilan peta terlihat terlalu mirip dengan sedan Audi A8 yang jauh lebih murah.
Setidaknya, pembacaan pengukur gaya analog terlihat sesuai untuk harganya, dengan detail rumit yang mengingatkan pada jam tangan bagus.
Akhirnya, siku pengemudi yang lebih tinggi akan mengenai ujung kecil yang lucu pada pilar B, meskipun permukaannya yang berlapis kain membuat sentuhan tidak terlalu terasa.
Mode Berkendara
Saat digunakan melibas jalan raya, mode E Hybrid menghidupkan dan mematikan motor listrik tanpa terasa, juga tanpa getaran saat menghidupkan mesin mobilnya.
Misalnya, saat melewati tanjakan terjal menyusuri Pegunungan Grapevine mulai membebani motor listrik.
Mesin masuk dan langsung bekerja, menjaga Flying Spur tetap bergerak dengan kecepatan tinggi tanpa penundaan atau drama.
Pada saat digunakan di luar jalan terbuka dan menuju Ojai di Jalan Raya 150 yang cukup sulit, Flying Spur menunjukkan konsumsi bahan bakar 28,5 MPG.
Angka yang bagus untuk sedan mewah yang besar yang mengungguli mesin V8 yang menghabiskan 15 MPG di perkotaan, 20 MPG di jalan raya, dan 17 MPG kombinasi menurut rating EPA.
Yang tidak kalah mengejutkan adalah bahwa dengan ukuran Flying Spur Hybrid dan beratnya yang ditaksir 5.523 pon, kegesitan dan traksinya di jalan patut diacungi jempol.
Jalan Raya 150 diawali dan diakhiri dengan pegunungan kecil di kedua sisinya, dan kombinasi V6 2,9 liter.
Serta, motor listrik memberikan lebih dari cukup daya dorong untuk keluar dari tikungan tajam yang menanjak, dengan semua turbo lag terhapus berkat torsi listrik seketika.
Yang tidak kalah mengejutkan adalah bahwa dengan ukuran Flying Spur Hybrid dan beratnya yang ditaksir 5.523 pon, kegesitan dan traksinya di jalan patut diacungi jempol.
Saat mode E diganti lagi menjadi mode Sport yang tegas dan agresif, peredam adaptif mampu menutupi semua perubahan getaran yang terjadi, meskipun dengan biaya tertentu untuk kelancaran berkendara.
Dalam hal ini, mode Bentley akan lebih seimbang buat pengendara, yang mempertahankan handling yang hampir sempurna sambil tetap mengencangkan gerakan body mobil dengan baik.
Sistem all-wheel-drive standar hybrid meningkatkan kemampuan manuver di tikungan sempit serta stabilitas melalui fast sweepers.
Rem cakram berukuran pizza 16,5 inci dan rem belakang 15,0 inci tentunya lebih dari cukup untuk memperlambat laju Flying Spur Hybrid pada bentangan jalan menurun yang panjang.
Dengan transmisi yang lebih kuat menanggung gigi rendah berkat sistem logika indikator kemiringan.
Kemudi sendiri sebagian besar mati rasa terhadap feedback jalan, tetapi itu tidak menghentikan pengendara untuk mendorong sedan besar itu lebih keras daripada yang pernah dilakukan pemiliknya.
Layak dicurigai, apakah cara mengemudi demikian sebenarnya tidak mendekati batas sebenarnya dari Flying Spur Hybrid.
Konon, beberapa retakan pada fasad sedan yang halus mulai terbentuk saat digeber terus-terusan.
Catatan minor pertama yang ditemukan dari Flying Spur adalah mobil ini memiliki posisi tempat duduk yang ditinggikan.
Itu memang meningkatkan kenyamanan dan visibilitas jarak jauh, tapi sekaligus memperburuk gerakan tubuh saat berkendara dalam jarak jauh.
Catatan minor yang kedua lebih mengkhawatirkan, mengingat status Flying Spur sebagai sedan ultra-premium.
Mesin V6 2,9 liter mengeluarkan beberapa suara bising dari bagian kap mesin pada kecepatan penuh.
Sara yang mungkin ditutupi oleh bunyi knalpot pada model lain, seperti Porsche Macan Turbo Non-Hybrid.
Emisi suara knalpot seperti itu tidaklah pantas terdengar pada Bentley, tapi konsumen mesti berkorban dengan merasakan getaran di kap dan beberapa bagian kabin sebagai gantinya.
Berkendara dengan Perlahan
Selain gangguan-gangguan kecil tersebut. Bentley Flying Spur Hybrid 2022 tampil sebagai mobil yang cukup bagus dalam mengintegrasikan elektrifikasi ke dalam citra grand touring berkecepatan tinggi yang menjadi ciri khas Bentley.
Motor listriknya menawarkan tenaga yang cukup untuk menggerakkan sedan besar ini dengan sunyi di sekitar kota.
Sementara di jalan raya, perangkat lunak manajemen powertrain mengintegrasikan turbo V6 dengan mulus sesuai kebutuhan.
Dinamika berkendara yang familier (berkat transmisi delapan kecepatan yang selalu aktif) akan menenangkan para tradisionalis Bentley.
Sementara semua orang menghargai interior mewah Flying Spur dan perhatian pada energi ramah lingkungan yang tepercaya. Tentu, semua itu datang dengan biaya.
Bentley sendiri belum memiliki harga resmi AS atau perkiraan ekonomis bahan bakar. Tapi perwakilan perusahaan mengatakan Flying Spur Hybrid akan menelan biaya sekitar 3 persen lebih banyak dibanding V8.
Dimulai dari dari 201.825 dolar AS (sekitar Rp2,896 miliar), termasuk pajak pemakaian bensin 1.000 dolar AS (sekitar Rp14,3 juta) dan 2.725 dolar AS (sekitar Rp39,1 juta) untuk biaya pengiriman.
Dengan tambahan opsi senilai 68.500 dolar AS (sekitar Rp982,9 juta), kemungkinan biaya yang diperlukan untuk membawa pulang satu unit Flying Spur Hybrid adalah 280.000 dolar AS (sekitar Rp4 miliar).
Tambahan opsi tersebut termasuk teknologi bantuan pengendara senilai 8.640 dolar AS (sekitar Rp123,9 juta).
Jik Anda menghilangkan elemen eksterior yang gelap akan menghemat sekitar 4.830 dolar AS (sekitar 69,3 juta), dan memberikan sedikit sentuhan vintage pada Flying Spur Hybrid. Tapi tetap saja, mobil ini adalah kendaraan yang mahal.
Bentley Flying Spur Hybrid 2022 melakukan pekerjaan sangat baik dalam mengintegrasikan elektrifikasi ke dalam citra grand touring berkecepatan tinggi dari merek tersebut.
Namun, setiap sen yang Anda habiskan untuk mobil ini akan terasa benar-benar berharga.
Dari lubang ventilasi organ-stop yang kokoh dan permukaan berkerut di sekeliling jam hingga aliran torsi seketika dari powertrain yang dialiri listrik.
Hampir setiap aspek Bentley Flying Spur Hybrid 2022 terasa dibuat khusus untuk membuat pengendara dan penumpang senang.
Sangat menyenangkan mengetahui bahwa “Flying B” (julukan Bentley, mengacu pada logo huruf B bersayap) akan tetap bagus bahkan saat mesin pembakaran internal menghilang.
2022 Bentley Flying Spur Hybrid