Kalangan muda Indonesia era 1990-an tentu mengenal Toyota Starlet 80 Series yang banyak berseliweran di jalan pada saat itu. Mobil ini juga disebut sebagai “Starlet Bakpau” atau “Starlet Kapsul”.

Ini merupakan model Starlet generasi keempat, sekaligus paling populer pada masa itu dibandingkan dengan model-model sebelumnya.

Model ini menggunakan platform P80 dengan desain body yang lebih bulat daripada model sebelumnya.

Untuk pasar Jepang, Starlet mendapat mesin baru 16 valve 4E-F (karburator), 4E-FE (injection), dan 4E-FTE (injection, turbo).

Starlet ekspor tetap menggunakan mesin 1E, 2E, atau 2E-E. Mesin diesel 1N dipasang pada Starlet di Jepang dan beberapa negara di Eropa.

Starlet untuk pasar Jepang dan Indonesia memiliki garnish pada bagasi sehingga pelat nomor belakang dipasang pada bumper.

Sedangkan untuk negara-negara lainnya, pelat nomor dipasang pada panel bagasi karena tidak memiliki garnish.

Model ini dikenal di Indonesia dengan sebutan Starlet Bakpau atau Starlet Kapsul karena bentuknya yang membulat.

Tentu, ini mengingatkan kita pada sebutan "Bakpau" yang juga digunakan untuk generasi pertama Toyota Yaris (2006-2012).

Untuk varian Starlet JDM (Japanese Domestic Market) ada Soleil, Soleil L (yang paling laku), S, X Limited, Canvas Top, Gi, dan GT Turbo.

Gi dan GT memiliki standar body kit dan jok depan bucket yang sporty, serta lampu belakang dan garnish berbeda dibanding model lainnya. Mulai tahun 1992, semua Starlet di Jepang menggunakan injeksi.

Sedangkan untuk Toyota Starlet versi ekspor adalah 1.0 Standard, 1.0 XL, 1.3 XL, dan 1.3 S. Untuk pasar Eropa, Starlet menggunakan mesin 2E-E dengan injeksi.

Sehingga nama variannya adalah 1.3 i, 1.3 XLi, dan 1.3 Si. Model 1.0 GL, dan 1.3 GLi untuk pasar Inggris yang memiliki standar sunroof.

Sedangkan di Indonesia, Starlet dipasarkan dalam variant 1.0 XL, 1.3 SE, dan 1.3 SE Limited yang kemudian menjadi 1.3 SE-G pada tahun 1992.

SE-G memiliki interior mewah seperti X Limited, serta lampu belakang dan garnish seperti Gi dan GT versi facelift.

Pada tahun 1996, SE dan SE-G mendapat facelift kembali dengan kap mesin dan body kit yang sama seperti Gi.

Model ini disebut Fantastic Starlet dan dijuluki "Turbo Look" karena bentuk kap mesinnya. Semua Starlet P80 yang dijual di Asia Tenggara merupakan hatchback lima pintu.

Untuk pasar Jepang, Starlet kapsul ini berhenti diproduksi pada 1995, sedangkan di Indonesia, mobil ini berakhir pada 1998, dengan Toyota Yaris sebagai penerusnya pada 1999.

Dalam pasar mobil bekas, seperti dikutip dari situs OLX, Toyota Starlet Kapsul ini dijual antara Rp33,5 juta hingga Rp85 juta. Cukup ramah di kantong.

Galeri: Toyota Yaris Cross 2021