Melengkapi lineup E-Performance di Indonesia, Porsche baru saja meluncurkan varian E-Hybrid untuk model Cayenne dan Panamera pada Kamis (19/5/2022).

Keduanya bergabung dengan Porsche Taycan sebagai kendaraan beraliran listrik yang mempromosikan mobilitas berkelanjutan.

Namun, tak seperti Taycan yang ditenagai listrik murni, Cayenne dan Panamera E-Hybrid masih menggunakan kombinasi mesin pembakaran internal dan e-motor.

Dua mobil ini ditujukan bagi mereka yang ingin menjajal mobilitas tanpa emisi, tapi belum benar-benar siap meninggalkan pengaturan konvensional.

Baik Cayenne maupun Panamera E-Hybrid dibekali mesin yang sama di bawah kap, yakni V6 Turbo 3,0 Liter dengan output 330 PS dan torsi 400 Newton-meter.

Kemudian, ada motor listrik tambahan yang memompa tenaga 100 kW (136 PS) dan torsi 400 Nm. Jika digabungkan, keduanya akan menghasilkan 462 PS dan torsi masif 700 Nm.

Angka tersebut cukup untuk melesatkan Cayenne dari 0 hingga 100 km/jam dalam 5,0 detik saja. Sementara Panamera (dalam trim 4 E-Hybrid), sedikit lebih cepat yakni 4,4 detik.

Jika Anda memilih trim Turbo S E-Hybrid untuk Cayenne, output akan meningkat ke angka 680 PS dan torsinya menjadi 900 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dicapai hanya dalam 3,8 detik!

Sedangkan Panamera juga ada varian 4S E-Hybrid, yang memiliki output 560 PS dan torsi 750 Nm, serta Turbo S E-Hybrid, dengan tenaga 700 PS dan 870 Nm torsi.

Sprint 0-100 km/jam juga meningkat drastis, masing-masing 3,7 detik untuk Panamera 4S E-Hybrid dan 3,2 detik pada Turbo S E-Hybrid.

Galeri: Porsche Panamera 4 E-Hybrid dan Cayenne E-Hybrid (Indonesia)

Selain powertrain hybrid, ada sedikit perbedaan visual antara Cayenne dan Panamera E-Hybrid dengan versi standar.

Itu bisa ditemukan pada kaliper rem yang dicat warna Acid Green, juga label "e-hybrid" di bawah spion dengan aksen serupa.

Moniker masing-masing model pada bagian belakang juga mendapatkan aksen Acid Green yang menyala.

Peningkatan juga dilakukan untuk baterai, yang tadinya berkapasitas 14,1 kWh pada model lama, menjadi 17,9 kWh saat ini.

Imbasnya, jangkauan listrik murni pun bertambah sekitar 30 persen.

Cayenne E-Hybrid bisa berjalan dalam mode tanpa emisi sejauh 48 km, sedangkan Panamera E-Hybrid mencapai 64 km. Itu rasanya cukup untuk berkendara di area perkotaan seperti Jakarta.

Seandainya ingin berkendara lebih jauh, tinggal beralih ke mode konvensional sembari membiarkan mesinnya mengirim daya untuk isi ulang baterai.

Bicara soal berkendara, lineup E-Hybrid ini dilengkapi beberapa Drive Mode, yakni E-Power, Hybrid, Sport, dan Sport Plus.

E-Power mengutamakan tenaga listrik, sementara Hybrid menampilkan perpaduan kedua powertrain. Mode Hybrid juga memiliki dua turunan, yakni E-Charge dan E-Hold.

Khusus Panamera E-Hybrid, Anda akan menemukan mode Hybrid Auto, yang menentukan pengaturan terbaik sesuai medan berkendara.

Sementara mode Sport dan Sport Plus, sesuai namanya, fokus kepada performa. Kedua powertrain bekerja sama untuk menghadirkan dinamika paling ideal saat melahap jalanan.

"Dengan keseimbangan sempurna antara dinamisme dan efisiensi, kami dengan senang hati menawarkan pilihan elektromobilitas yang menarik kepada pelanggan kami," ujar Michael Vetter, Managing Director Porsche Indonesia.

"Adanya berbagai pilihan yang tersedia di Porsche Indonesia, baik mobil sport all-electric atau plug-in hybrid, para pelanggan kami tahu bahwa ada unit Porsche yang sesuai dengan gaya hidup mereka," tambahnya.

Jika Anda tertarik dengan penawaran terbaru di lini elektrifikasi Porsche ini, pemesanan sudah dibuka - baik online maupun offline.

SUV Cayenne E-Hybrid dibanderol mulai Rp3,12 miliar, sedangkan Panamera E-Hybrid dijual seharga Rp3,64 miliar (OTR Jakarta).

Angka tersebut bisa melonjak, tergantung trim dan opsi yang ditambahkan.