Elektrifikasi tidak hanya menyentuh kendaraan penumpang atau sepeda motor saja, tapi juga sudah merambah segmen kendaraan komersial/niaga.

Mitsubishi Fuso tidak ketinggalan bermain di elektrifikasi dengan merilis truk listriknya, eCanter. Truk ini diklaim telah diterima dibanyak negara.

Terbukti, sejak pertama kali dirilis pada tahun 2017, sebanyak 350 eCanter telah dikirim ke berbagai negara di luar Jepang, seperti negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

Diperkirakan, armada tersebut secara total telah menempuh lebih dari 4,5 juta km untuk melakukan aktivitas harian.

eCanter memang menjadi andalan Mitsubishi Fuso untuk bersaing di segmen kendaraan komersial bertenaga listrik. Truk ini memiliki fleksibilitas yang tinggi.

Secara dimensi, eCanter memiliki panjang keseluruhan 5,9 meter, lebar 1,9 meter, dan jarak sumbu roda 3,4 meter. Sedangkan bobotnya mencapai 7,4 ton.

Mitsubishi Fuso eCanter
Mitsubishi Fuso eCanter di Bali

Mitsubishi Fuso eCanter ini diklaim memiliki daya jangkau sejauh 100 km dalam sekali pengisian daya, dan memiliki kecepatan maksimum mencapai 80 km/jam.

eCanter dibekali baterai berkekuatan 82,8 kWh dengan kemampuan menghasilkan tenaga sekitar 129 kW dan torsi 390 Nm. Pengisian daya cepat bisa dilakukan dalam 105 menit.

Kendaraan listrik ini disebut-sebut telah menjalani uji coba dalam kondisi ekstrem, baik dalam kondisi panas maupun dingin.

Di Indonesia, eCanter merupakan kendaraan yang dilibatkan dalam EV Smart Mobility – Joint Project yang diselenggarakan oleh lima merek otomotif Jepang, yaitu Mitsubishi Motors, Nissan, Isuzu, Fuso, dan Toyota.

Sebagai realisasi dari joint project tersebut, eCanter akan menjalani uji coba yang dilakukan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).

Galeri: Fuso eCanter

Truk listrik ini rencananya akan digunakan untuk mendistribusikan bahan baku ke pabrik dan mendukung pengiriman barang dengan rute di daerah Denpasar, Bali.

Dari aktivitas ini, KTB dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) berharap dapat mengumpulkan data dan masukan berharga mengenai kebutuhan pelanggan dan tantangannya selama tahap eksplorasi ini.

Nobukazu Tanaka, Presiden Direktur PT KTB mengatakan, “Kami akan memulai proof of concept (uji coba) eCanter di Bali dengan konsumen, perusahaan yang berpengalaman."

"Kami memastikan akan mengambil langkah baru di era EV Indonesia. Di bawah kepemimpinan kuat dari Pemerintah Indonesia, kami ingin berkontribusi menuju karbon netral dengan teknologi canggih kami."

"Untuk mencapai hal tersebut, kami perlu memperlajari kebutuhan pasar yang sebenarnya dengan cara melakukan komunikasi dengan intens bersama dengan konsumen," katanya.

Sayangnya, belum diketahui kapan kendaraan listrik ini akan resmi dipasarkan di Indonesia. Yang pasti saat ini KTB sedang mempelajari pasar Indonesia terutama yang terkait dengan kendaraan listrik.

Sebagaimana diketahui, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum sepenuhnya hadir untuk mendukung keberadaan kendaraan listrik. Meski saat ini berbagai pihak yang terkait dengan elektrifikasi terus membangun ekosistem ini.

Namun, jika melihat potensi keberadaan kendaraan listrik di Indonesia sangat terbuka lebar untuk berkembang. Memang butuh waktu, tapi kondisi ideal terkait ekosistem kendaraan listrik pasti akan tercapai.