Bulan Juli lalu menjadi momentum istimewa bagi Wuling yang merayakan hari jadinya ke-5 tahun di Indonesia.

Tapi bukan itu yang mengetuk rasa penasaran saya. Bertepatan dengan hari jadinya tersebut, Wuling secara resmi mengumumkan kehadiran kendaraan listrik pertamanya di Indonesia.

Ini tentu saja terasa sangat spesial. Selain Wuling, Hyundai juga sudah melakukan start dengan kendaraan elektrifikasinya melalui Ioniq dan Kona Electrified.

Ya, himbauan pemerintah melalui Peraturan Presiden No 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk trnsportasi jalan, mendapat sambutan.

Bisa dibilang Hyundai terlihat begitu agresif memperkenalkan line up kendaraan listriknya, termasuk juga dengan beragam keunggulan yang ditawarkannya.

Wuling Motors ternyata juga tidak mau kalah start. Pabrikan Cina ini diusianya yang baru seumur jagung, berani memasuki gelanggang kompetisi kendaraan listrik.

Tapi, itu sah-sah saja dilakukan. Sama halnya dengan Wuling yang mengincar segmen kendaraan perkotaan (city car) sebagai langkah awal elektrifikasinya di Indonesia.

Dalam satu pekan terakhir, Wuling mengajak puluhan media nasional untuk menguji performa kendaraan terbarunya tersebut dalam kegiatan bertajuk Green Mobility Experience.

Motor1.com Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana berkendara dengan mobil city car yang di Cina sana, saudaranya Wuling Air ev, menjadi mobil paling laris.

Platform GSEV

Yup, Wuling Air ev memang dibangun dalam platform GSEV alias Global Small Electric Vehicle (GSEV). Ini merupakan platform yang dibuat Wuling untuk semua kendaraan listriknya saat ini.

GSEV platform ini mengusung 4 elemen yaitu: kecil tapi lega, cocok untuk pemakaian harian, fitur yang cerdas, dan keamanan.

Melalui GSEV platform ini Wuling akan menghadirkan kendaraan mungil yang memungkinkan untuk parkir di area terbatas. Juga memiliki kabin yang nyaman dengan 4 kursi.

Galeri: Wuling Hong Guang Mini EV Macaron

Untuk jangkauannya, Wuling menciptakan kendaraan yang bisa menempuh jarak 120 hingga 300 km dalam sekali pengisian daya.

Serta memiliki kemampuan dan kemudahan dalam pengisian daya, baik di tempat umum maunpun di rumah.

Mobil listrik Wuling juga memiliki fitur canggih seperti remote control dan voice command untuk pengoperasian fitur di kendaraan.

Di Cina, GSEV platform tersebut diterjemahkan ke dalam model Wuling Hong Guang Mini EV Macaron yang terbukti laris manis.

Dikutip dari Insideevs, penjualan Wuling Hong Guang Mini EV bulan Agustus 2021 tercatat 41.188 unit. Sedangkan penjualan September 2021 untuk Hong Guang Mini EV mencapai 35.169 unit.

Meski fluktuatif, namun angka-angka tersebut menunjukkan betapa kendaraan kompak tersebut mendapatkan tempat di hati konsumennya.

Untuk pasar Indonesia, Wuling menterjemahkan platform tersebut kedalam wujud Wuling Air ev yang tetap mengusung 4 elemen tadi.

Eksterior

Wuling Air ev

Wuling Air ev hadir dengan lima pilihan warna menarik, yaitu: Pristine White, Lemon Yellow, Peach Pink, Avocado Green, dan Galaxy Blue.

Mobil ini memiliki dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, tinggi 1.631 mm, serta jarak sumbu roda (wheelbase) 2.010 mm.

Tampilan wajah Air ev ini dilengkapi dengan extended horizon DRL lamp yang menjadi ciri khas mobil kompak ini. Termasuk juga Illuminous Wuling logo yang berupa lampu LED pada logo Wuling.

Untuk lampu depan dan lampu belakang Wuling mendesainnya dengan model pararel dengan lampu LED yang memberikan penerangan maksimal namun tidak terasa tajam di mata.

Pada sisi penumpang tidak tersedia jendela yang bisa dibuka tutup, namun Wuling tetap menghadirkan jendela yang menyerupai jendela pesawat terbang.

Handel pintu juga dibuat rata dengan bodi mobil sehingga terlihat tidak ada tonjolan di sekitar pintu. Sementara pada spion terdapat lampu isyarat belok LED.

Anda tidak akan menjumpai knalpot atau tutup tangki bahan bakar karena ini adalah kendaraan listrik.

Untuk mengisi daya, bisa melalui logo Wuling di bagian depan. Anda tinggal menekannya dan akan terlihat colokan listrik untuk mengisi daya.

Pada sisi lain, dimensi yang kompak memberikan akses kemudahan bagi Air ev untuk bermanuver di jalan terbatas. Wuling Air ev memiliki radius putar sebesar 4,3 meter.

Interior

Kabin Air ev dirancang untuk menampung 4 orang dengan kursi depan bisa digeser dan dilipat untuk memberikan akses masuk dan keluar bagi penumpang baris kedua.

Diluar dugaan kami, legroom bagian depan memiliki jarak yang cukup luas, bahkan ketika dimajukan untuk kenyamanan penumpang belakang, legroom penumpang depan masih cukup luas.

Tempat duduk belakang yang dibalut kulit sintetis juga bisa dilipat rata dengan komposisi 50:50 yang memberikan kemudahan bagi pengendara untuk membawa barang.

Ruas dashboard Air ev dikemas dengan konsep Intelligent Tech Dashboard yang mengusung sentuhan futuristik dengan didukung head unit canggih.

Pada bagian dashboard ini, terdapat pula Multifunction Steering Wheel dengan logo Wuling berwarna silver yang dilengkapi tombol pengoperasian audio dan pengaturan menu.

Wuling Air ev

Wuling juga menghadirkan sentuhan kecanggihan melalui Integrated Floating Wide Screen. Bagian ini terdiri dari head unit berdimensi 10,25” serta meter cluster berukuran 10,25”.

Desain yang canggih dan inovatif pun semakin ditonjolkan dengan kehadiran layar yang luas pada bagian dashboard ini.

Tidak hanya itu, entertainment system pada head unit juga sudah dilengkapi dengan konektivitas internet sehingga pengguna bisa mengakses beragam hiburan yang
menjadikan perjalanan semakin menyenangkan.

Pada konsol tengah tersedia Rotary Gear Selector hadir sebagai pengoperasi transmisi dengan knop putar futuristik yang dihiasi chrome ring dan pola unik di sekelilingnya.

Selain itu, konsol tengah kendaraan ini juga turut dilengkapi dengan tombol pengoperasian jendela elektrik, Electric Parking Brake, dan Auto-Vehicle Holding.

Performa

Jujur, kami sedikit terkejut dengan performa yang diperlihatkan Wuling Air ev. Dia dibekali mode berkendara Eco, Normal, dan Sport.

Saat melakukan perjalanan di wilayah perkotaan, mobil ini terasa mudah dikendalikan. Ciri khas wilayah perkotaan yang start and Go mudah dilakoni Air ev.

Ya, kami cukup surprise dengan tenaga yang diberikan Air ev. Berdasarkan spesifikasi, mobil imut ini dilengkapi dengan baterai lithium ferro phospate (IP67).

Baterai tersebut memberikan kapasitas sebesar 17,3 kWh (untuk model standard range), dan 26,7 kWh (model long range). Dengan baterai tersebut Air ev bisa menempuh jarak hingga 200 km (standard range) dan 300 km (long range).

Galeri: Wuling Air ev (Tes)

Untuk mendapatkan sumber tenaga penuh, baterai tersebut harus di charge selama 8,5 jam dengan daya 2.0 kW AC (standard range), dan 4 jam dengan 6.6 kW AC (model long range).

Output yang dihasilkan untuk model long range yang saya kendarai sebesar 30 kW dengan torsi maksimum 110 Nm. Lumayan lah untuk sebuah city car.

Apalagi saat mengendarainya di jalan tol, saya sempat menggeber Air ev hingga kecepatan 106 km/jam. Kondisi tersebut dengan dua orang penumpang yang memiliki total berat badan 160 kg.

Torsi instan memang sudah tersedia sejak kendaraan dihidupkan. Oleh karena itu, calon pemilik Air ev harus diedukasi dengan baik mengenai karakter mobil ini.

Bukan hanya soal tenaga, tapi juga soal tata cara pengisian daya listrik agar tidak terjadi kesalahan yang bisa berakibat fatal bagi kendaraan maupun orang. Ingat, listrik berbeda dengan BBM yang bisa dicium aromanya.

Pada akhirnya...

Saya harus akui Wuling Air ev adalah jawaban bagi lingkungan masa depan yang lebih sehat. Dia adalah city car yang tidak menghasilkan emisi sehingga lingkungan bisa lebih sehat dan terjaga.

Wuling Air ev menawarkan kemudahan bagi penduduk perkotaan untuk memiliki kemampuan mobilitas yang efektif, efisien, ramah lingkungan, dan penuh gaya.

Tentunya dengan didukung oleh teknologi canggih seperti Internet of Vehicle (IoV) dan Wuling Indonesia Command (WIND) - perintah suara dalam bahasa Indonesia untuk mengaktifkan beberapa fitur pendukung.

Saya harus tepuk tangan untuk mengapresiasi ikhtiar Wuling menghadirkan mobil listrik kompak ini. Setidaknya, Wuling sudah berani untuk mulai berkompetisi di era elektrifikasi.

Semoga akan segera tercipta ekosistem elektrifikasi yang mumpuni di Indonesia.